Foto Feature Pengungsi Rohingya Raih Penghargaan Pulitzer

Rabu, 18 April 2018 - 08:30 WIB
Foto Feature Pengungsi Rohingya Raih Penghargaan Pulitzer
Foto Feature Pengungsi Rohingya Raih Penghargaan Pulitzer
A A A
NEW YORK - Reuters meraih Penghargaan Pulitzer untuk laporan dan fotografi internasional. Adapun New York Times dan Washington Post mendapat penghargaan bersama untuk laporan pelecehan seksual di Amerika Serikat (AS) dan investigasi AS tentang keterlibatan Rusia dalam pemilu presiden 2016.

Tidak hanya itu, Kendrick Lamar menjadi rapper pertama yang menang Pulitzer untuk musik bagi albumnya "DAMN." Pulitzers merupakan penghargaan paling prestisius dalam jurnalisme AS.

Pulitzer mengakui Reuters untuk fotografi feature yang mendokumentasikan krisis pengungsi Rohingya di Myanmar dan Bangladesh. Pulitzer juga mengakui Reuters dalam laporan internasional yang mengungkap berbagai metode pasukan pembunuh kepolisian dalam perang narkoba yang dicanangkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

"Dalam setahun di mana banyak Pulitzer diberikan pada masalah domestik AS, kami bangga pada Reuters yang menyoroti isu-isu global yang penting dan menjadi kekhawatiran besar," ungkap Pemimpin Redaksi Reuters Stephen J. Adler.

Ini pertama kali Reuters meraih dua penghargaan dalam setahun. "Dalam liputan di Filipina, reporter Reuters Clare Baldwin, Andrew R.C. Marshall dan Manuel Mogato menunjukkan bagaimana kepolisian dalam perang narkoba presiden telah membunuh dengan kekebalan hukum dan secara konsisten dilindungi dari tuntutan pengadilan," ungkap Adler.

Liputan itu termasuk laporan yang mengungkap bagaimana pasukan anti-narkoba kepolisian di pinggiran Manila mencatat tingginya jumlah pembunuhan yang tak wajar. Banyak anggota pasukan itu dari tempat yang jauh, termasuk dari kota asal Duterte yang menjadi asal metode brutal itu diterapkan saat dia menjadi wali kota.

Ditanya tentang komentarnya mengenai penghargaan Pulitzer itu, juru bicara Duterte, Harry Roque memberi selamat pada anggota tim Reuters di Filipina. Roque menegaskan kembali bahwa kampanye anti-narkoba itu sesuai hukum dan perlu dilakukan. "Jelas, saya memberi selamat pada manuel Mogato tapi faktanya tetap bahwa kebijakan presiden tentang perang narkoba ialah perang itu sah, bertujuan melindungi pemuda dari dampak buruk narkoba," papar Roque.

Roque menjelaskan, pemerintah akan membela pejabat negara yang terlibat pembunuhan terkait narkoba yang telah menjalankan hukum. "Jika pembunuhan itu berlawanan dengan hukum dan tidak dapat dibenarkan, maka akan mengakibatkan tuntutan kriminal pada personel polisi itu sendiri," ujar dia.

Staf fotografi Reuters mendapat penghargaan untuk foto-foto kekerasan yang dialami Rohingya saat mereka lari dari Myanmar ke Bangladesh. "Foto luar biasa eksodus massal warga Rohingya ke Bangladesh menunjukkan tidak hanya kerugian kemanusiaan dalam konflik itu tapi juga peran foto jurnalisme yang dapat dimainkan untuk mengungkapnya," ujar Adler.

Reporter Reuters Wa Lone dan Kyaw Soe Oo dipenjara di Myanmar sejak 12 Desember karena menginvestigasi pembunuhan 10 Muslim Rohingya di Rakhine. Kedua jurnalis itu didakwa dengan Undang-undang Rahasia Negara era kolonial.

Di AS, sejumlah media utama meraih Pulitzer untuk laporan yang membentuk agenda politik dan budaya. The New York Times dan majalah New Yorker mendapat penghargaan bersama untuk layanan publik atas laporan tuduhan pelecehan seksual terhadap produsen Hollywood Harvey Weinstein.

Reporter New York Times Jodi Kantor dan Megan Twohey menang untuk laporan mereka tentang Weinstein yang memicu sejumlah tuduhan serupa pada para tokoh politik, jurnalisme dan bisnis show, serta mendorong gerakan #MeToo dan #TimesUp agar para korban mengungkap kejadian yang mereka alami.

Jurnalis New Yorker Ronan Farrow diakui untuk laporan tentang Weinstein yang merinci berbagai tuduhan seorang perempuan yang melapor ke kepolisian New York. Otoritas sejak saat itu memperbarui investigasi kriminal pada Weinstein.

The Washington Post menang untuk laporan investigasi yang mengungkap cerita bahwa kandidat Senat AS asal Alabama, Roy Moore, memiliki sejarah berkencan dengan gadis-gadis remaja. Laporan Moore itu muncul sebagai cerita pria-pria yang menyalahgunakan kekuasaan pada perempuan, sehingga mengubah sikap publik. Moore dari Partai Republik itu awalnya difavoritkan menang tapi kemudian kalah melawan Doug Jones dari Partai Demokrat.

New York Times dan Washington Post juga mendapat penghargaan sama untuk laporan nasional tentang investigasi keterlibatan Rusia pada pemilu presiden AS 2016.

Adapun rapper Kendrick Lamar yang kalah saat Grammy Award untuk album "DAMN", justru meraih penghargaan yang sangat unik, Pulitzer untuk musik. Lamar memang bukan rapper pertama yang menang Pulitzer untuk musik, tapi dia pemenang pertama yang bukan musisi klasik atau jazz. Pulitzer untuk musik mulai diberikan sejak 1943.

"Waktunya tepat. Kami sangat bangga dengan seleksi ini. Ini berarti juri dan sistem penjurian bekerja seperti yang diharapkan. Kerja terbaik meraih penghargaan Pulitzer," ujar Dana Canedy dari tim Pulitzer.

Dia menambahkan, "Ini menyinari cahaya pada hip hop dalam cara sangat berbeda. Ini momen besar bagi musik hip hop dan momen besar untuk Pulitzer."
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4995 seconds (0.1#10.140)