Veto Penyelidikan Aksi Brutal Israel di Gaza, Hamas Kutuk AS

Minggu, 08 April 2018 - 15:16 WIB
Veto Penyelidikan Aksi...
Veto Penyelidikan Aksi Brutal Israel di Gaza, Hamas Kutuk AS
A A A
YERUSALEM - Kelompok perlawanban Palestina, Hamas, mengutuk Amerika Serikat (AS) karena memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB. Badan beranggotakan 15 negara itu menyerukan penyelidikan atas tindakan kekerasan Israel di Jalur Gaza.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan dengan memblokir resolusi, AS terlibat dalam serangan Israel terhadap warga sipil tak bersenjata di Gaza.

"Dengan memblokir kecaman Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat atas tindakan Israel terhadap demonstran sipil di Gaza, AS mengambil bagian dalam serangan terhadap warga kami," ujar Qassem seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (8/4/2018).

AS untuk minggu kedua berturut-turut memblokir pernyataan DK PBB yang mendukung hak Palestina untuk melakukan demonstrasi secara damai. DK PBB juga mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk melakukan penyelidikan independen terhadap protes mematikan di Gaza.

Washington adalah satu-satunya anggota DK PBB yang menolak pernyataan mengutuk reaksi Israel terhadap demonstrasi ‘March for Return’.

Qassem juga menuduh AS mendorong pendudukan untuk melanjutkan kejahatannya.

Kementerian Luar Negeri Palestina telah meminta masyarakat internasional untuk menemukan formula baru yang akan menolak hak AS guna memveto resolusi DK PBB menuntut pembentukan komisi penyelidikan independen terhadap peristiwa di Gaza.

"Jika gagal melakukannya, Dewan Keamanan akan menjadi tidak berdaya dan kehilangan kredibilitas," kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk AS karena memveto resolusi Dewan Keamanan untuk kedua kalinya dan mencatat bahwa Washington telah menutup-nutupi pembantaian Palestina oleh pasukan Israel.

AS telah menolak permintaan DK PBB untuk penyelidikan independen dan transparan terhadap insiden kekerasan di Jalur Gawa. Puluhan warga Palestina telah menjadi martir oleh penggunaan kekuatan Israel yang tidak proporsional sejak 30 Maret.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)