Pemimpin LGBT Ini Ditangkap karena Lakukan Kejahatan Seks Anak

Kamis, 11 Januari 2024 - 11:33 WIB
loading...
Pemimpin LGBT Ini Ditangkap karena Lakukan Kejahatan Seks Anak
Sean Edward Leonard Gravells, pemimpin komunitas LGBT di Kanada yang ditangkap polisi atas kejahatan seks anak. Foto/@sgravells/Instagram
A A A
OTTAWA - Seorang pria Kanada pemimpin komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di British Columbia utara telah ditangkap polisi. Dia dituduh melakukan kejahatan seks anak.

Sean Edward Leonard Gravells (39) merupakan presiden North Peace Pride Society, sebuah organisasi LGBT di Britiish Columbia utara.

Juru bicara Kejaksaan British Columbia mengatakan kepada Fox News Digital bahwa Gravells ditangkap dan didakwa melakukan intervensi seksual, eksploitasi seksual, kepemilikan pornografi anak, dan mengimpor atau mendistribusikan pornografi anak.

Dua pelanggaran pertama, kata juru bicara tersebut, diduga terjadi pada 29 Desember 2023, sedangkan dakwaan terkait pornografi anak terjadi pada 31 Desember 2023.



Keempat dakwaan tersebut diduga terjadi di dekat Fort St John di British Columbia.

Gravells telah hadir di pengadilan untuk pertama kalinya pada 1 Januari dan dibebaskan dengan jaminan USD2.000. Dia dijadwalkan hadir kembali di sidang pengadilan pada 29 Januari mendatang.

CBC, pada Kamis (11/1/2024), melaporkan bahwa biografi Gravells di situs web North Peace Pride Society telah dihapus. Sebelum itu, situs web itu mencatat bahwa Gravells telah menjabat sebagai presiden dewan organisasi tersebut sejak 2018.

Organisasi tersebut kemudian mem-posting pernyataan di media sosial pada 5 Januari tentang pemecatan salah satu anggota dewannya.

“Pada tanggal 31 Desember 2023, salah satu anggota dewan kami ditangkap dan menghadapi dakwaan berat yang tidak sesuai dengan misi dan kode etik North Peace Pride Society,” demikian bunyi pernyataan dari North Peace Pride Society.

"Menanggapi beratnya tuduhan tersebut, kami segera mencopot orang ini dari dewan kami, dengan menekankan komitmen kami terhadap nilai-nilai komunitas kami."

Meskipun pernyataan tersebut di-posting pada 5 Januari, organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka bertindak cepat dengan memecat anggota dewan terkait pada 3 Januari, dan memberi tahu mitra komunitas tentang langkah selanjutnya yang akan diambil.

Organisasi tersebut ingin memperjelas bahwa mereka tidak terlibat dalam dakwaan yang dihadapi anggotanya, karena dakwaan tersebut hanya dibebankan pada individu saja.

Mengenai apakah individu yang bersangkutan bekerja dengan anak-anak secara langsung, organisasi tersebut menyatakan bahwa dia tidak melakukannya.

“Sementara beberapa anggota dewan bekerja secara langsung dengan pemuda melalui program perpustakaan, orang ini tidak termasuk di antara mereka,” bunyi pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa semua anggota dewan yang bekerja dengan program pemuda menjalani pemeriksaan catatan kriminal.

“Ke depan, kami tetap berdedikasi terhadap keselamatan masyarakat. Kami menerapkan langkah-langkah seperti mewajibkan semua anggota dewan melakukan pemeriksaan catatan untuk menegakkan standar tertinggi.”
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)