Tentara AS Tewas Terkena Bom Rakitan di Suriah

Jum'at, 30 Maret 2018 - 23:17 WIB
Tentara AS Tewas Terkena...
Tentara AS Tewas Terkena Bom Rakitan di Suriah
A A A
WASHINGTON - Seorang tentara Amerika Serikat (AS) dan seorang tentara lain anggota koalisi anti ISIS tewas akibat terkena bom rakitan di Suriah. Hal itu diungkapkan oleh pejabat AS.

Tewasnya dua tentara koalisi anti ISIS pimpinan AS ini adalah yang pertama dalam serangan tahun ini.

Dua pejabat AS, yang berbicara dalam kondisi anonimitas dan mengutip informasi awal, mengatakan serangan bom rakitan itu terjadi pada Kamis di dekat kota Manbij, Suriah utara. Keduanya menolak untuk memberikan komentar terkait kewarganegaraan tentara koalisi yang menjadi korban.

Sebelumnya, pernyataan koalisi mengatakan dua personel tewas dan lima terluka di Suriah, tetapi tidak memberikan kewarganegaraan mereka. "Ledakan itu terjadi pada Kamis malam," bunyi pernyataan koalisi.

"Yang luka dievakuasi untuk perawatan," menurut pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/3/2018).

Kabar tewasnya tentara AS ini datang setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan menarik pulang personel militernya.

Baca Juga: Trump: Pasukan AS Akan Segera Keluar dari Suriah

Manbij sebagian besar telah dibersihkan dari ISIS dan penting karena Turki telah berulang kali mengancam akan mendorong operasinya lebih jauh ke kota itu.

Sekitar 10 personel koalisi tewas dalam insiden yang tidak terkait dengan pertempuran sejak 1 Januari. Dari jumlah itu, tujuh diantaranya adalah tentara AS yang tewas dalam kecelakaan helikopter di Irak awal bulan ini.

Militan ISIS terus melakukan pemboman, penyergapan dan pembunuhan di Suriah dan Irak. Kelompok ekstrimis lintas batas ini sejatinya telah hancur tahun lalu. Kelompok ini memproklamirkan diri pada tahun 2014 oleh pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, yang keberadaannya tidak diketahui.

Amerika Serikat mengatakan memiliki sekitar 5.200 tentara di Irak, yang dikerahkan bersama pasukan bersenjata Irak. Sementara sekitar 2.000 pasukan AS berada di Suriah. Pasukan ini bersekutu dengan aliansi pimpinan Kurdi yang memegang petak teritori terbesar yang masih di luar kendali pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)