Tahanan Palestina: Penjara Negev Israel Seperti Teluk Guantanamo, Penuh Penyiksaan

Minggu, 07 Januari 2024 - 12:11 WIB
loading...
A A A
"Yang terluka tidak menerima perawatan apa pun, dan dokter penjara tidak memberikan perawatan apa pun, sehingga penyakitnya dibiarkan begitu saja.”

Al-Taweel ditangkap beberapa kali dan ditahan di penjara Israel, di mana dia menghabiskan sekitar sepuluh tahun, namun dia menggambarkan penangkapan terakhir sebagai “yang paling sulit”.

“Situasi di penjara sangat berbahaya, dan kehidupan para tahanan benar-benar seperti neraka. Tahanan diperlakukan sebagai penjahat dan anggota Daesh [ISIS]. Tidak ada undang-undang dan sama sekali tidak ada organisasi hak asasi manusia," terangnya.

Al-Taweel mengeluhkan kepadatan penjara Israel dan mengatakan bahwa dia ditahan di sebuah ruangan di Penjara Negev bersama sepuluh tahanan lainnya, dan mencatat bahwa ada sekitar 1.100 tahanan di penjara tersebut.

“Setiap saat sepanjang hari, tahanan dikenakan hukuman penjara. pemukulan yang kejam, penghinaan, penyiksaan psikologis dan perampasan harta benda mereka," ujarnya.

Al-Taweel menceritakan bahwa berat badannya turun 20 kilogram dalam dua setengah bulan.

“Ibadah apa pun dilarang, membaca Al-Qur'an dilarang, salat berjamaah dan mengumandangkan azan dilarang," ujarnya.

Al-Taweel mengatakan banyak narapidana yang sakit, terutama orang lanjut usia, karena kelalaian medis dan penganiayaan sehari-hari.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1481 seconds (0.1#10.140)