Menhan Lloyd Austin Rawat Jatuh Sakit tapi Dirahasiakan, AS Gaduh

Minggu, 07 Januari 2024 - 11:11 WIB
loading...
A A A
"Saya menyadari bahwa saya bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan memastikan masyarakat mendapat informasi yang tepat. Saya berkomitmen untuk melakukan yang lebih baik," kata Austin dalam pernyataan tertulisnya, seperti dikutip Reuters, Minggu (7/1/2024).

"Tetapi penting untuk mengatakan: Ini adalah prosedur medis saya, dan saya bertanggung jawab penuh atas keputusan saya mengenai pengungkapan."

Wicker mengatakan kejadian tersebut semakin mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Biden, dengan alasan kegagalan di masa lalu dalam mengungkapkan informasi dengan cepat mengenai insiden keamanan nasional, termasuk kemunculan balon mata-mata China di wilayah udara Amerika Serikat tahun lalu.

“Ketika salah satu dari dua Otoritas Komando Nasional negara tersebut tidak dapat menjalankan tugasnya, keluarga militer, Anggota Kongres, dan masyarakat Amerika berhak mengetahui sepenuhnya keadaan yang terjadi,” kata Wicker dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan pada hari Sabtu bahwa Austin melanjutkan tugas penuhnya pada Jumat malam tetapi tetap di rumah sakit.

Asosiasi Pers Pentagon, dalam suratnya kepada pejabat Pentagon pada Jumat malam, mengkritik kerahasiaan Departemen Pertahanan, dengan mengatakan Austin adalah tokoh masyarakat yang tidak memiliki klaim atas privasi medis dalam situasi seperti itu.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa presiden AS pun mengungkapkan kapan mereka harus mendelegasikan tugas karena prosedur medis.

“Pada saat meningkatnya ancaman terhadap anggota militer AS di Timur Tengah dan AS memainkan peran penting dalam keamanan nasional dalam perang di Israel dan Ukraina, sangat penting bagi masyarakat Amerika untuk mendapat informasi tentang status kesehatan mereka dan kemampuan pengambilan keputusan dari pemimpin pertahanan tertingginya,” tulis asosiasi tersebut.

Koresponden Reuters Phil Stewart adalah anggota dewan direksi asosiasi tersebut.

Military Reporters and Editors (MRE), sebuah organisasi nirlaba untuk jurnalis yang meliput militer AS, mengatakan keputusan untuk hanya merilis informasi pada Jumat malam, ketika jumlah pembaca online biasanya lebih rendah, “menjaga tradisi terburuk yaitu kebingungan dan kegelapan".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)