Militer Zionis Kebobolan Serangan Hamas, Kabinet Israel Bertikai

Sabtu, 06 Januari 2024 - 09:31 WIB
loading...
A A A
Seorang menteri mengatakan kepada media berbahasa Ibrani, Kan News, bahwa diskusi tersebut “tercela” dan bahwa militer "diserang", menyebabkan beberapa anggota senior lembaga pertahanan pergi di tengah-tengah pertemuan kabinet.

Ada juga perselisihan mengenai apakah tim penuh telah ditunjuk untuk melakukan penyelidikan, dan tidak ada jawaban jelas yang diberikan.

Ben Gvir membela haknya untuk mempertanyakan kepala staf IDF, dengan mengatakan; “Tidak semua kritik adalah penistaan, kami adalah menteri dan ini adalah tugas kami.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya menghentikan semua diskusi, mengakhiri pertemuan kabinet dan mengatakan bahwa pertemuan akan dilanjutkan di lain waktu.

Pada hari Jumat, Smotrich menanggapi laporan media Israel tentang pertemuan tersebut, dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak “meledak” dan malah pertemuan tersebut berakhir pada tengah malam.

“Memang dalam lima menit terakhir terjadi perdebatan sengit mengenai masalah tim penyidik, tapi suara kerasnya ada di antara para menteri, bukan di depan kepala staf,” tulis dia di X, seperti dikutip Middle East Eye, Sabtu (6/1/2024).

Dia menambahkan bahwa diskusi tersebut didasarkan pada tiga topik utama: hak untuk melakukan penyelidikan saat perang sedang berlangsung; apakah investigasi harus dilakukan secara internal dengan pihak militer, atau jika harus ada keterlibatan dari tingkat politik; dan keterlibatan Mofaz.

“Posisi saya adalah bahwa penyelidikan operasional yang dirancang untuk mengambil pelajaran yang relevan dengan kelanjutan perang harus dilakukan selama perang, dan sisanya setelah perang. Sejauh yang saya pahami, ini juga merupakan posisi kepala staf,” paparnya sambil mengatakan bahwa keyakinannya adalah itu urusan militer Israel.

Politisi Israel Yair Lapid juga mengecam kebocoran pertemuan kabinet tersebut sebagai “aib dan bukti lebih lanjut bahwa kabinet ini berbahaya.”

“Negara Israel harus mengganti pemerintah dan pemimpinnya. Orang-orang ini tidak layak atas pengorbanan dan kepahlawanan laki-laki dan perempuan IDF, dan tidak akan mampu memimpin keputusan strategis. Mereka harus pergi sekarang,” kritiknya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)