Mengenal ERAN, Layanan Pertolongan Pertama Sakit Jiwa Tentara dan Warga Israel
loading...
A
A
A
Demikian pula, laporan baru-baru ini oleh Bloomberg mengungkapkan peningkatan pesat jumlah korban luka di kalangan tentara Israel menciptakan “biaya yang tidak terlihat” dalam perang tersebut.
Ketua Organisasi Veteran Penyandang Disabilitas, Edan Kleiman, mengatakan kepada Bloomberg, pada tanggal 28 Desember, bahwa jumlah korban luka mungkin akan meningkat menjadi sekitar 20.000 jika tentara yang mengalami trauma dihitung.
Kleiman juga menambahkan ini menandai pertama kalinya Israel menyaksikan begitu banyak korban luka yang harus direhabilitasi, karena pihak berwenang Israel tidak menyadari betapa parahnya masalah atau situasinya.
Dalam konteks serupa, ketua Organisasi Penyandang Disabilitas IOF, Attorney Idan Kaliman, akhir-akhir ini menekankan bahwa ada banyak sekali tentara Israel yang sakit jiwa.
Perlu dicatat bahwa seorang tentara pendudukan Israel, yang baru saja kembali dari Gaza, mengalami episode teror malam dan menembakkan senapannya, melukai sesama tentara di ruangan yang sama pada tanggal 27 Desember, menurut media Israel.
Lihat Juga: 3 Alasan Donald Trump akan Tetap Berpihak pada Israel, Salah Satunya Anggap Palestina Tak Mau Berdamai
Ketua Organisasi Veteran Penyandang Disabilitas, Edan Kleiman, mengatakan kepada Bloomberg, pada tanggal 28 Desember, bahwa jumlah korban luka mungkin akan meningkat menjadi sekitar 20.000 jika tentara yang mengalami trauma dihitung.
Kleiman juga menambahkan ini menandai pertama kalinya Israel menyaksikan begitu banyak korban luka yang harus direhabilitasi, karena pihak berwenang Israel tidak menyadari betapa parahnya masalah atau situasinya.
Dalam konteks serupa, ketua Organisasi Penyandang Disabilitas IOF, Attorney Idan Kaliman, akhir-akhir ini menekankan bahwa ada banyak sekali tentara Israel yang sakit jiwa.
Perlu dicatat bahwa seorang tentara pendudukan Israel, yang baru saja kembali dari Gaza, mengalami episode teror malam dan menembakkan senapannya, melukai sesama tentara di ruangan yang sama pada tanggal 27 Desember, menurut media Israel.
Lihat Juga: 3 Alasan Donald Trump akan Tetap Berpihak pada Israel, Salah Satunya Anggap Palestina Tak Mau Berdamai
(sya)