Mengapa Negara-Negara Anggota Baru BRICS Mayoritas Muslim?
loading...
A
A
A
BRICS sering dipandang sebagai kelompok negara yang mewakili kepentingan negara-negara berkembang dan non-Barat.
Hal ini sejalan dengan ideologi negara-negara mayoritas Muslim yang umumnya anti-imperialisme dan anti-hegemoni.
BRICS sering dipandang sebagai kelompok negara yang memiliki ideologi yang progresif dan anti-Barat.
Pandangan ini sejalan dengan ideologi negara-negara mayoritas Muslim yang umumnya anti-imperialisme dan anti-hegemoni.
Ajaran Islam yang menyerukan keadilan sosial juga sangat bertentangan dengan imperialisme dan kolonialisme Barat yang terjadi secara langsung atau tidak langsung pada negara-negara mayoritas Muslim.
Ideologi yang sama ini dapat menjadi faktor yang mendorong negara-negara mayoritas Muslim untuk bergabung dengan BRICS.
Negara-negara tersebut berharap dengan bergabung dengan BRICS, mereka dapat memperkuat posisi mereka dalam tatanan dunia yang baru.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa negara-negara mayoritas Muslim lainnya memiliki potensi untuk menjadi anggota BRICS.
Hal ini tentu akan memperkuat posisi BRICS sebagai kelompok ekonomi dan politik yang berpengaruh di dunia.
Hal ini sejalan dengan ideologi negara-negara mayoritas Muslim yang umumnya anti-imperialisme dan anti-hegemoni.
4. Faktor Ideologi
BRICS sering dipandang sebagai kelompok negara yang memiliki ideologi yang progresif dan anti-Barat.
Pandangan ini sejalan dengan ideologi negara-negara mayoritas Muslim yang umumnya anti-imperialisme dan anti-hegemoni.
Ajaran Islam yang menyerukan keadilan sosial juga sangat bertentangan dengan imperialisme dan kolonialisme Barat yang terjadi secara langsung atau tidak langsung pada negara-negara mayoritas Muslim.
Ideologi yang sama ini dapat menjadi faktor yang mendorong negara-negara mayoritas Muslim untuk bergabung dengan BRICS.
Negara-negara tersebut berharap dengan bergabung dengan BRICS, mereka dapat memperkuat posisi mereka dalam tatanan dunia yang baru.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa negara-negara mayoritas Muslim lainnya memiliki potensi untuk menjadi anggota BRICS.
Hal ini tentu akan memperkuat posisi BRICS sebagai kelompok ekonomi dan politik yang berpengaruh di dunia.