Negara Anggota NPT Berharap Korut Bergabung Kembali

Rabu, 21 Maret 2018 - 16:23 WIB
Negara Anggota NPT Berharap Korut Bergabung Kembali
Negara Anggota NPT Berharap Korut Bergabung Kembali
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M. Fachir menuturkan, negara-negara anggota perjanjian perlucutan senjata nuklir atau NPT berharap Korea Utara (Korut) bergabung kembali dalam perjanjian itu.

Fachir menyatakan Korut pada awalnya adalah anggota NPT. Namun karena terus menerus mendapat tekanan dari dunia internasional mengenai nuklir mereka, Korut akhirnya memutuskan keluar dari NPT pada tahun 2003 lalu.

"Dia (Korut) kan sebelumnya pihak NPT, kemudian keluar karena tekanan dan sebagainya. Karena itu, kita berharap juga bahwa Korut pertimbangkan kembali dan kembali ke NPT ini," ucap Fachir saat ditemui disela-sela Dialog dan Konsulatasi Regional Mengenai NPT di Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Terkait dengan NPT sendiri, Fachir sebelumnya menuturkan bahwa NPT sampai saat ini belum sepenuhnya dilaksanakan. Pasalnya, belum ada negara yang benar-benar melakukan perlucutan senjata nuklir.

Fachir menyatakan, NPT adalah satu-satunya perjanjian mengenai senjata nuklir yang diakui secara global. Perjanjian ini terdiri dari tiga pilar, yakni perlucutan, pelarangan pengembangan senjata nuklir, dan penggunaan nuklir untuk jalur damai.

Dia menyebut dari tiga pilar tersebut, khususnya mengenai perlucutan senjata nuklir, belum sepenuhnya benar-benar dipenuhi atau dijalankan oleh negara anggota NPT.

"Ini sudah beberapa kali dilakukan review untuk sejauh mana pelaksanaan dari perjanjian ini dan kita belum mencapai tujuan dari perjanjian sampai sekarang. Ini karena, perlucutan senjata belum pernah terjadi. Sementara komitmen negara-negara yang mengatakan tidak akan memiliki senjata nuklir itu tetap di jaga, termasuk Indonesia," ungkap Fachir.

"Bahkan, aspek penggunaan untuk maksud damai belum sepenuhnya dimaksimalkan karena butuh teknologi dan bantuan dana. Karena itu, kita melalui review ini berharap bahwa semua negara, apa itu pemilik senjata nuklir maupun yang tidak punya senjata nuklir tetap punya komitmen untuk lakukan perjanjian ini," imbuhnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5191 seconds (0.1#10.140)