Serangan Mobil Pria Palestina, 2 Tentara Israel Terbunuh

Sabtu, 17 Maret 2018 - 08:27 WIB
Serangan Mobil Pria Palestina, 2 Tentara Israel Terbunuh
Serangan Mobil Pria Palestina, 2 Tentara Israel Terbunuh
A A A
TEPI BARAT - Sebuah serangan mobil yang dilakukan pria Palestina menghantam sekelompok tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di dekat Jenin, Tepi Barat, pada Jumat sore. Dua tentara IDF terbunuh, dua tentara lainnya terluka.

Beberapa kelompok dan aktivis Palestina memuji serangan yang mereka sebut "heroik" yang menewaskan dua tentara Zionis Israel. Menurut mereka, serangan ini adalah respons tepat terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Hingga pagi ini (17/3/2018) belum ada ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab langsung atas serangan mobil tersebut. Serangan terjadi setelah kelompok Palestina menyerukan hari Jumat kemarin sebagai "hari kemarahan" untuk merespons keputusan Trump yang kontroversial pada bulan Desember lalu.

Sopir mobil yang melakukan serangan diketahui bernama Ala Qabha, 26, warga Palestina asal Desa Barta'a, Tepi Barat. Menurut dinas keamanan Israel, tersangka mencoba melarikan diri setelah melakukan serangan, namun berhasil ditangkap pasukan Israel.

Kelompok Hamas menjadi kelompok pertama yang menyambut serangan maut tersebut.

"Operasi heroik dan berani ini menggarisbawahi desakan rakyat kita untuk mengejar jalur perlawanan," bunyi pernyataan Hamas di Jalur Gaza, seperti dikutip Times of Israel.

Juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanua, mengatakan bahwa "operasi heroik menggarisbawahi vitalitas dan kelangsungan intifada, dan penolakan masyarakat kita terhadap keputusan AS mengenai Yerusalem".

Juru bicara Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pesan kepada mereka yang telah meminta kelompok militan untuk meletakkan senjatanya.

"Ini adalah pesan untuk efek bahwa senjata perlawanan adalah yang paling penting," ujarnya. "Ini juga merupakan pesan bahwa tidak ada masa depan bagi mereka yang melakukan kerja sama keamanan," katanya, mengacu pada kerja sama antara pasukan Otoritas Palestina di Tepi Barat dan IDF.

Kelompok Jihad Islam Palestina mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap "terorisme Zionis". Kelompok tersebut meminta warga Palestina untuk melakukan lebih banyak serangan untuk menggagalkan rencana Zionis-Amerika untuk menghapuskan Palestina.

Talal Abu Zarifeh, seorang perwakilan senior Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, salah satu dari beberapa faksi PLO, mengatakan bahwa serangan mobil tersebut merupakan respons alami terhadap kejahatan Israel dan sebuah pertanda bahwa pemberontakan rakyat Palestina berlanjut.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina, faksi PLO lainnya, juga memuji serangan tersebut. "Serangan ini telah menginjak-injak keputusan Trump di Yerusalem, 100 hari sejak dia mengumumkannya. Serangan tersebut membuktikan bahwa orang-orang Palestina waspada dan siap untuk menggagalkan keputusan itu dan skema lain yang menargetkan tujuan dan keberadaan kita," kata kelompok itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3423 seconds (0.1#10.140)