Iran Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas di Lebanon oleh Israel
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan Wakil Ketua Hamas Saleh Al-Arouri di ibu kota Lebanon, Beirut.
Kantor Berita Nasional Lebanon sebelumnya melaporkan Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kantor Hamas di lingkungan selatan Beirut.
Hamas menyatakan Arouri dan dua komandan sayap militernya, Brigade Qassam, tewas dalam serangan yang menyebabkan enam orang tewas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan, “Serangan itu sekali lagi membuktikan fondasi rezim Zionis didasarkan pada teror dan kejahatan.”
Juru bicara Iran mengutuk serangan Israel sebagai “pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon,” dan meminta Dewan Keamanan PBB mengambil “tanggapan segera dan efektif terhadap tindakan teroris rezim Zionis ini.”
“Pembunuhan Arouri adalah akibat dari ketidakberdayaan dan kekalahan besar (Israel) yang tidak dapat diperbaiki melawan kelompok Perlawanan Palestina,” papar dia.
Kanaani mengatakan darah para pemimpin Hamas yang terbunuh “pasti akan menciptakan gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan Pendudukan Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di wilayah tersebut.”
Arouri adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 22.185 warga Palestina dan 57.035 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza. Adapun hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Kantor Berita Nasional Lebanon sebelumnya melaporkan Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kantor Hamas di lingkungan selatan Beirut.
Hamas menyatakan Arouri dan dua komandan sayap militernya, Brigade Qassam, tewas dalam serangan yang menyebabkan enam orang tewas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan, “Serangan itu sekali lagi membuktikan fondasi rezim Zionis didasarkan pada teror dan kejahatan.”
Juru bicara Iran mengutuk serangan Israel sebagai “pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon,” dan meminta Dewan Keamanan PBB mengambil “tanggapan segera dan efektif terhadap tindakan teroris rezim Zionis ini.”
“Pembunuhan Arouri adalah akibat dari ketidakberdayaan dan kekalahan besar (Israel) yang tidak dapat diperbaiki melawan kelompok Perlawanan Palestina,” papar dia.
Kanaani mengatakan darah para pemimpin Hamas yang terbunuh “pasti akan menciptakan gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan Pendudukan Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di wilayah tersebut.”
Arouri adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 22.185 warga Palestina dan 57.035 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza. Adapun hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
(sya)