Pejabat Hamas: PM Israel Netanyahu di Antara Setan dan Laut Biru yang Dalam

Selasa, 02 Januari 2024 - 17:50 WIB
loading...
Pejabat Hamas: PM Israel...
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding mengalami banyak dilema. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Gerakan perlawanan Hamas Palestina bereaksi terhadap laporan bahwa pejabat Israel menolak permintaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengadakan konferensi pers bersama dengannya. Hamas mengklaim ketua partai Likud itu memiliki dua pilihan yang sama-sama tidak menyenangkan.

“Netanyahu berada di antara iblis dan laut biru yang dalam. Dia harus mundur dan diadili di hadapan para pemukim, atau melanjutkan serangan Gaza dan menghadapi keadilan di tangan para pejuang Brigade al-Qassam – sayap militer Hamas,” Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, katanya dilansir Press TV.

Dia menambahkan bahwa Netanyahu sekarang diasingkan dan ditolak bahkan oleh tokoh-tokoh penting dalam mesin perang rezim tersebut.



“Netanyahu yang sedang kecewa sedang berusaha melarikan diri dari kegagalannya yang berulang-ulang,” kata RishqDia menyatakan penolakannya terhadap ketentuan Hamas, telah menyadari bahwa front perlawanan Palestina-lah yang menerapkan persyaratan dan memiliki keunggulan di medan perang.

“Dengan rahmat Tuhan, para pejuang perlawanan akan muncul sebagai pemenang di akhir perang Gaza, dan akan mengakhiri segala bentuk pendudukan Zionis,” kata pejabat senior Hamas tersebut.

Nasib Netanyahu dan militer Israel berada dalam ketidakpastian di tengah perkembangan di Gaza. Rakyat Israel pada akhirnya akan bangkit melawannya karena mereka sudah muak dengan kebohongannya.

“Dalam menghadapi jatuhnya korban serta keberanian dan ketahanan yang ditunjukkan oleh orang-orang Palestina, agresi di Gaza harus dihentikan terlebih dahulu. Bangsa Palestina tidak akan menerima pencabutan seluruh pembatasan dan penghidupan dalam kebebasan penuh,” kata pejabat Hamas itu.

Sebelumnya, Menteri Urusan Militer Israel Yoav Gallant dan anggota kabinet perang Benny Gantz menolak permintaan Netanyahu untuk mengadakan konferensi pers bersama dengannya.

Sebuah sumber di Partai Persatuan Nasional pimpinan Gantz mengatakan kepada situs berita berbahasa Ibrani Walla bahwa “tidak ada alasan khusus untuk mengadakan konferensi pers. Kami merasa tidak berhak untuk ambil bagian.”

Berita Channel 13 mengaitkan penolakan Gantz dan Gallant dengan kemarahan mereka terhadap Netanyahu karena menghalangi kabinet perang untuk mempertimbangkan masalah “hari setelahnya” di Gaza, serta kekhawatiran bahwa perdana menteri akan kembali membuat pernyataan politik pada acara tersebut.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1643 seconds (0.1#10.140)