Pejuang Sosialis Gaza Rilis Rekaman Tentara Israel yang Mati, Abu Jamal Muncul
loading...
A
A
A
GAZA - Brigade Martir Abu Ali Mustafa, sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), mengatakan pada Sabtu (30/12/2023) bahwa seorang tentara Israel yang ditahan kelompok tersebut di Gaza tewas dalam serangan udara Israel.
Serangan udara Israel juga melukai sejumlah sandera lainnya.
Juru bicara Brigade Martir Abu Jamal mengatakan dalam pesan audio bahwa serangan udara itu terjadi setelah upaya pasukan khusus Israel yang gagal untuk membebaskan tentara tersebut.
Dia menambahkan pejuang berhasil menggagalkan pembebasan tentara yang disandera, mengamankan jenazahnya setelah dia terbunuh.
Tak hanya itu, pejuang juga berhasil menyita peralatan dari pasukan Israel yang menyerang setelah penarikan pasukan tersebut.
Selain itu, Abu Jamal juga mengatakan Brigade Martir telah menghancurkan dan melumpuhkan 95 kendaraan tentara Israel sejak dimulainya pertempuran darat di Jalur Gaza.
Juru bicara tersebut tidak memberikan rincian mengenai waktu penangkapan tentara Israel atau tempat penahanannya di Gaza.
Ini bukan pertama kalinya tentara Israel membunuh prajuritnya sendiri yang disandera pejuang Palestina.
Pembunuhan terjadi dalam upaya pasukan Israel yang gagal untuk membebaskan mereka.
Episode terbaru adalah pembunuhan tiga tentara Israel yang berusaha melarikan diri di Shejayha, namun ditembak langsung oleh militer Israel sendiri.
PFLP adalah gerakan sosialis terbesar di Palestina, dan faksi terbesar kedua di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Brigade Martir mengeluarkan pernyataan melalui saluran Telegram mereka yang menyatakan, “Dalam pidato juru bicara Brigade Abu Jamal, yang pertama sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa, Brigade mengungkapkan bahwa mereka menggagalkan operasi IOF (Pasukan Pendudukan Israel) untuk membebaskan seorang tahanan Zionis di tangan mereka, namun IOF mengebom daerah tersebut dan membunuh tentara mereka sendiri, yang masih menjadi milik Brigade.”
“Mereka juga mengungkapkan mereka menghancurkan atau melumpuhkan 95 kendaraan IOF selama invasi darat yang sedang berlangsung sejauh ini, dan mereka memperoleh laptop dan flash drive berisi informasi sensitif dan data pribadi pada tanggal 7 Oktober, yang terus mereka gunakan dalam operasi mereka,” pungkas pernyataan Brigade Martir.
Serangan udara Israel juga melukai sejumlah sandera lainnya.
Juru bicara Brigade Martir Abu Jamal mengatakan dalam pesan audio bahwa serangan udara itu terjadi setelah upaya pasukan khusus Israel yang gagal untuk membebaskan tentara tersebut.
Dia menambahkan pejuang berhasil menggagalkan pembebasan tentara yang disandera, mengamankan jenazahnya setelah dia terbunuh.
Tak hanya itu, pejuang juga berhasil menyita peralatan dari pasukan Israel yang menyerang setelah penarikan pasukan tersebut.
Selain itu, Abu Jamal juga mengatakan Brigade Martir telah menghancurkan dan melumpuhkan 95 kendaraan tentara Israel sejak dimulainya pertempuran darat di Jalur Gaza.
Juru bicara tersebut tidak memberikan rincian mengenai waktu penangkapan tentara Israel atau tempat penahanannya di Gaza.
Ini bukan pertama kalinya tentara Israel membunuh prajuritnya sendiri yang disandera pejuang Palestina.
Pembunuhan terjadi dalam upaya pasukan Israel yang gagal untuk membebaskan mereka.
Episode terbaru adalah pembunuhan tiga tentara Israel yang berusaha melarikan diri di Shejayha, namun ditembak langsung oleh militer Israel sendiri.
PFLP adalah gerakan sosialis terbesar di Palestina, dan faksi terbesar kedua di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Brigade Martir mengeluarkan pernyataan melalui saluran Telegram mereka yang menyatakan, “Dalam pidato juru bicara Brigade Abu Jamal, yang pertama sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa, Brigade mengungkapkan bahwa mereka menggagalkan operasi IOF (Pasukan Pendudukan Israel) untuk membebaskan seorang tahanan Zionis di tangan mereka, namun IOF mengebom daerah tersebut dan membunuh tentara mereka sendiri, yang masih menjadi milik Brigade.”
“Mereka juga mengungkapkan mereka menghancurkan atau melumpuhkan 95 kendaraan IOF selama invasi darat yang sedang berlangsung sejauh ini, dan mereka memperoleh laptop dan flash drive berisi informasi sensitif dan data pribadi pada tanggal 7 Oktober, yang terus mereka gunakan dalam operasi mereka,” pungkas pernyataan Brigade Martir.
(sya)