Senjata Nuklir Hipersoniknya Dianggap AS Bualan, Ini Respons Rusia

Selasa, 13 Maret 2018 - 07:32 WIB
Senjata Nuklir Hipersoniknya Dianggap AS Bualan, Ini Respons Rusia
Senjata Nuklir Hipersoniknya Dianggap AS Bualan, Ini Respons Rusia
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kemampuan senjata nuklir Rusia terbaru yang dilengkapi sistem hipersonik Avangard merupakan kenyataan, bukan tipuan. Komentar ini muncul setelah Pentagon dan CIA Amerika Serikat (AS) menganggap Moskow telah membual soal kemampuan senjata terbarunya tersebut.

”Ini bukan tipuan, tapi kenyataan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yury Borisov kepada Krasnaya Zvezda, kantor berita Kementerian Pertahanan negara tersebut, yang dikutip Selasa (13/2/2018). Borisov mengatakan, rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat dengan sistem hipersonik Avangard sudah siap untuk diproduksi massal.

Lima senjata baru Rusia dengan sistem hipersonik telah diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegeraannya 1 Maret lalu. Namun, Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon AS, James Norman Mattis, mengatakan kemampuan senjata baru Putin itu baru bisa terealisasi beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: AS Anggap Kehebatan Senjata Nuklir Hipersonik Rusia Bualan

Mattis menegaskan, kemampuan militer Rusia tidak dapat mengubah keseimbangan militer dunia pada saat ini.

”Mereka tidak memengaruhi kebutuhan apapun di pihak kami untuk perubahan postur jera kami,” kata Mattis di sebuah pesawat terbang menuju Oman, yang pernyataannya dirilis di situs Departemen Pertahanan AS. Menurutnya, ucapan Putin “mengecewakan, tapi tidak mengejutkan.”

Direktur CIA Michael Pompeo berpendapat serupa. Menurutnya, senjata baru Rusia yang dibanggakan Putin tidak mengherankan bagi komunitas intelijen AS.

Pompeo justru menggunakan kesempatan tersebut untuk memberitahu publik Amerika agar tidak khawatir dengan potensi ancaman sistem senjata strategis Rusia.

”Vladimir Putin mengatakan banyak hal yang tanpa dasar. Saya tidak ingin berkomentar secara tepat mengenai rinciannya,” kata Pompeo di Fox News Sunday. ”Kami mengikuti dan melacak semua ini dengan ketat, begitu pula rekan kami di Departemen Pertahanan.”

”Amerika harus yakin bahwa kami memiliki pemahaman yang sangat baik tentang program Rusia dan bagaimana memastikan bahwa Amerika terus diamankan dari ancaman Vladimir Putin,” imbuh Pompeo.

Borisov mengatakan, sistem pembakar alir hipersonik Avangard yang hanya dipresentasikan dalam video di pidato Putin telah diuji secara menyeluruh. Menurutnya, perangkat itu sejatinya semacam sistem pengiriman muatan untuk rudal balistik strategis.

Presiden Putin menggambarkannya sebagai meteor atau bola api ketika diluncurkan untuk menuju sasaran. Dengan kecepatan hipersonik, senjata-senjata baru Rusia termasuk rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir tidak bisa dicegat oleh sistem pertahanan udara manapun di dunia.

Borisov melanjutkan, hambatan utama dalam pengembangan sistem hipersonik Avangard adalah untuk menciptakan material yang secara efektif akan bertahan pada suhu yang sangat tinggi sekitar 2.000 derajat celcius.

”Tes praktis telah membuktikan viabilitas konsep yang dipilih. Akan saya ceritakan lebih banyak—kita sudah memiliki kontrak untuk produksi serial sistem ini. Jadi, ini bukan tipuan, tapi kenyataan,” ujar Borisov.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4174 seconds (0.1#10.140)