Lebih dari 1.000 Anak di Gaza Diamputasi Anggota Tubuhnya

Sabtu, 30 Desember 2023 - 12:01 WIB
loading...
A A A
Dalam wawancara dengan Middle East Eye, Sittah mengatakan, “Harus melakukan operasi ini tanpa anestesi adalah salah satu hal tersulit yang harus saya lakukan dalam karier saya."

Krisis Amputasi


Sebelum perang di Gaza saat ini, 12% anak-anak Palestina berusia dua hingga 17 tahun menghadapi satu atau lebih kesulitan fungsional, sementara 21% rumah tangga di Gaza memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang menderita cacat fisik atau mental.

Menurut PCRF, sebelum terjadinya serangan brutal Israel saat ini, Gaza sudah menderita “krisis amputasi”.

Pengepungan Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut, yang secara ketat mengontrol arus orang, peralatan medis dan obat-obatan masuk dan keluar dari wilayah tersebut, membuat evakuasi korban luka ke rumah sakit yang lebih lengkap di Tepi Barat seringkali tidak mungkin dilakukan.

Hambatan terhadap akses layanan kesehatan sedemikian rupa sehingga PBB mendefinisikan “individu yang membutuhkan rujukan medis” sebagai kelompok rentan dalam populasi Palestina.

Menurut PCRF, banyak warga Palestina yang berisiko terkena osteomielitis (infeksi tulang) setelah cedera jika perawatan medis tertunda.

Kurangnya sumber daya medis dan pembatasan pergerakan di wilayah yang terkepung menyebabkan banyak cedera yang dapat diobati, memerlukan amputasi.

Selain itu, akses terhadap prostesis setelah amputasi sangatlah sulit di Gaza bahkan sebelum terjadinya permusuhan saat ini, dengan hanya satu pusat kaki palsu yang beroperasi di daerah kantong yang terkepung tersebut.

Pada tahun 2018-2019, pasukan Israel menembaki ribuan warga Palestina selama protes Great March of Return, menewaskan 214 orang, termasuk 46 anak-anak, dan melukai lebih dari 36.100 orang, termasuk hampir 8.800 anak-anak.

Lebih dari 7.000 korban luka akibat peluru tajam, 88% merupakan cedera anggota badan, dan 156 kasus memerlukan amputasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)