Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Rabu, 07 Maret 2018 - 08:00 WIB
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia
A A A
BERBAGAI aksi boikot menjadi pilihan untuk mencapai tujuan gerakan, mulai berupa aksi simbolik, boikot produk hingga boikot seks. Banyak aktivis menyakini seks menjadi senjata ampuh dalam sebuah gerakan boikot. Berikut 5 aksi boikot seks paling populer di dunia.

1. Liberia (2002)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Perempuan-perempuan Liberia turut berpartisipasi dalam mengakhiri konflik yang menewaskan lebih dari 250 ribu orang. Caranya dengan boikot seks yang dilakukan sejak 2002. Adalah Leymah Gbowee, yang memenangkan Nobel Perdamaian berkat aksi boikot seks ini. Ia menyatukan perempuan Kristen dan Muslim untuk menolak berhubungan badan dengan suami-suami mereka sampai kekerasan dihentikan. Dialog perdamaian Liberia-Ghana pun dilakukan hingga berujung berakhirnya perang pada 2003.

2. Kolombia (2006)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Pada September 2006, istri-istri dan pacar-pacar dari kelompok geng di kota Pereira, Kolombia membuat gerakan "La huelga de las piernas cruzadas" (gerakan menyilangkan kaki menutup kemaluan). Gerakan berlangsung 10 hari itu dilakukan demi menghentikan kekerasan antar geng yang telah merenggut korban 488 orang tewas sepanjang 2005. Menurut survei, aktivitas favorit anggota geng adalah bercinta. Berhubungan badan adalah manifestasi kekuasaan. Meski awalnya sulit ditentukan apakah gerakan itu bisa berhasil, tapi setidaknya ada dampaknya empat tahun kemudian. Pada 2010, angka pembunuhan antar geng turun 26,5%.

3. Filipina (2011)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Pada 2011, kelompok perempuan dari Mindanao melakukan aksi boikot seks setelah bosan dengan kekerasan di dua desa di pulau itu. Aksi itu cukup strategis ditambah lagi dengan penutupan jalan utama desa. Akibatnya, kegiatan perdagangan yang biasanya dilakukan perempuan pun terhenti. Ibarat jatuh tertimpa tangga, sudah tak ada pemasukan keuangan dari para istri, mereka juga tak mendapat layanan seks. Akibatnya para pria pun memutar otak, menghentikan kekerasan dan berdamai dengan lawan sehingga bisa meraih istri-istri mereka lagi.

4. Togo (2012)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Pada 2012, kelompok oposisi melakukan demonstrasi mengusung jargon "Let's Save Togo" yang dipimpin pemimpin oposisi Isabelle Ameganvi. Dalam aksinya, mereka menyerukan kepada wanita di seluruh negeri untuk melakukan boikot seks kepada para suami selama Presiden Faure Gnassingbe tetap berkuasa. Gnassingbe diangkat sebagai presiden saat ayahnya, Gnassingbe Eyadema, meninggal setelah memerintah Togo sebagai diktator selama 38 tahun. Meski aksi boikot tersebut tidak berhasil, namun berkat protes mereka kekuasaan dinasti Gnassingbe di Togo mulai menjadi perhatian dunia.

5. Amerika Serikat (2012)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Pada 2012 kelompok konservatif di Kongres menolak RUU Kontrasepsi. Hal itu membuat sekelompok perempuan yang menyebut dirinya Liberal Ladies Who Launch menggelar aksi protes boikot seks dari 28 April hingga 5 Mei. Aksi itu dimaksudkan untuk mengkampanyekan pentingnya kontrasepsi bagi pria dan wanita. Aksi mereka akhirnya berpengaruh pada RUU yang akhirnya lolos jadi undang-undang.

6. Jepang (2014)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Pada Februari 2014, sekelompok aktivis perempuan menyerukan boikot seks bagi pasangan mereka yang memilih Yoichi Masuzoe sebagai gubernur Tokyo. Hal itu terjadi karena latar belakang Masuzoe yang patriakal. Pada 2001, Masuzoe dalam sebuah wawancara mengatakan perempuan tak bisa memegang jabatan tinggi pemerintahan karena siklus bulanan membuatnya menjadi 'irasional'. Sayangnya, gerakan itu tak berdampak karena Masuzoe tetap terpilih, meski akhirnya mundur akibat skandal korupsi. Meskipun tak berdampak, setidaknya perempuan Jepang dianggap telah membuat gebrakan berbasis gender kali pertamanya dalam sejarah Negeri Sakura.

7. Kenya (2017)
Aksi Boikot Seks Paling Terkenal di Dunia

Seorang aktivis perempuan Kenya, Mishi Mboko menyerukan kepada para istri agar tidak berhubungan seksual dengan suami-suami mereka. Setidaknya, sampai pasangan mereka mendaftarkan diri sebagai pemilih dalam pemilu yang akan berlangsung pada 8 Agustus 2017. Menurut Mboko, seks adalah alat ampuh untuk melakukan tawar menawar bagi mereka yang enggan mendaftarkan diri dalam pemilu Kenya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3556 seconds (0.1#10.140)