AS Kepung Rusia dengan 400 Anti Rudal Balistik

Minggu, 04 Maret 2018 - 06:08 WIB
AS Kepung Rusia dengan 400 Anti Rudal Balistik
AS Kepung Rusia dengan 400 Anti Rudal Balistik
A A A
MOSKOW - Rusia mengatakan sekitar 400 anti rudal balistik muncul di ambang pintu negara itu sebagai bagian dari penumpukan militer Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat pertahanan Rusia.

"Upaya berskala besar sedang berlangsung untuk mengepung Rusia dengan perisai anti-rudal. Situs pertahanan anti-rudal telah berada di atas tanah AS di California dan Alaska," ujar Alexander Fomin, wakil menteri pertahanan Rusia seperti dikutip dari RT, Minggu (4/3/2018).

Washington sebenarnya telah lama memperluas perisai anti-rudalnya ke Eropa. Pada tahun 2016, sebuah situs pertahanan balistik senilai 800 juta mulai beroperasi di Rumania.

Tahun lalu, AS untuk pertama kalinya memasang rudal anti-pesawat jarak jauh, Patriot, ke Baltik untuk menggunakannya dalam wargames NATO berskala besar di Lituania.

Pada bulan Juli, Wakil Presiden AS Mike Pence mengindikasikan bahwa AS mempertimbangkan untuk menerapkan sistem Patriot ke Estonia. Polandia baru-baru ini mendapatkan kesepakatan senjata senilai USD 10,5 miliar dengan Washington untuk membeli 208 rudal Patriot PAC-3 di samping 16 peluncur dan empat radar.

"Situs pertahanan anti-rudal di Jepang dan Korea Selatan akan bergabung dengan lingkaran ini melawan Rusia," Fomin mengemukakan.

"Secara keseluruhan, sekitar 400 rudal anti-balistik akan digunakan, secara signifikan mengurangi potensi penghancur nuklir Rusia," catatnya.

Tokyo baru-baru ini menyetujui pengerahan sistem Lockheed Martin Aegis Ashore di wilayahnya untuk mempertahankan diri dari potensi serangan mendadak, sementara Seoul telah memasang sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

Berbicara tentang mobilitas tentara AS, Fomin mengatakan bahwa mereka telah mempraktikkan penempatan di luar negeri dan telah menciptakan cadangan logistik yang cukup untuk penyebaran lebih cepat dari kelompok tambahan hingga 300.000 tentara.

Moskow berulang kali mengajukan keberatan ke Washington untuk membahas masalah bersama, namun dihadapkan pada kurangnya minat dari rekan-rekan Amerikanya, menurut pejabat tersebut.

"Rusia telah mengundang AS untuk melancarkan dialog politik selama bertahun-tahun ini, namun proposal diabaikan," ucapnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4270 seconds (0.1#10.140)