Dari Mana Kelompok Houthi Yaman Mendapatkan Senjata?
loading...
A
A
A
SANAA - Kelompok Houthi yang secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah menjadi penguasa pemerintahan saat ini di Yaman.
Nama Houthi mencuat saat kelompok ini terus menghadang kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah. Houthi bertekad terus menghalangi pelayaran kapal-kapal itu jika rezim kolonial Zionis tidak menghentikan genosida di Jalur Gaza.
Salah satu aspek yang sering kali menarik perhatian adalah asal usul senjata yang digunakan kelompok ini.
Pemahaman tentang sumber dan pasokan senjata Houthi tidak hanya memungkinkan pemantauan konflik, tetapi juga membantu memahami dinamika geopolitik yang melibatkan berbagai pihak.
Houthi telah menerima dukungan dari Iran, yang dianggap sebagai salah satu penyedia utama senjata dan dukungan finansial.
Meskipun Iran secara terbuka membantah klaim ini, banyak pihak internasional dan intelijen regional menyatakan Iran memberikan bantuan senjata kepada kelompok Houthi.
Berbagai senjata yang diduga dipasok Iran antara lain rudal balistik Qiam-1 yang merupakan rudal balistik taktis yang telah digunakan Houthi dalam konflik di Yaman.
Rudal ini diketahui memiliki jangkauan yang cukup jauh dan dianggap sebagai ancaman serius terhadap musuh-musuh Houthi di kawasan.
Rudal Darat-ke-Udara Qader adalah salah satu jenis rudal darat-ke-udara yang telah diidentifikasi dimiliki Houthi di Yaman. Rudal ini dapat digunakan untuk menghadapi ancaman udara, seperti pesawat tempur dan drone.
Iran juga memasok drone Qasef-1 dan Qasef-2K. Ini merupakan drone yang diduga diproduksi Iran dan digunakan Houthi untuk operasi udara, termasuk serangan terhadap target-target militer dan sipil.
Houthi juga dilaporkan menggunakan senjata ringan, amunisi, dan peralatan infanteri lainnya yang diduga berasal dari Iran. Hal ini mencakup senjata api, amunisi, dan peralatan pendukung lainnya.
Selain Iran, kelompok Houthi juga diduga mendapatkan senjata dari sumber-sumber lain, termasuk Rusia.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa senjata Rusia, termasuk rudal, telah ditemukan di tangan Houthi.
Rudal anti-tank Kornet merupakan rudal anti-tank yang efektif dan dapat digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja.
Beberapa laporan menunjukkan Houthi telah menggunakan rudal Kornet yang kemungkinan berasal dari Rusia.
Houthi juga menggunakan senjata otomatis dan senapan serbu yang diduga berasal dari Rusia. Beberapa contoh termasuk senapan serbu AK-47 dan senapan serbu model-model terkini.
Selain senjata api, Houthi juga mengoperasikan berbagai jenis amunisi dan peralatan militer lainnya yang diduga berasal dari Rusia. Ini mencakup perlengkapan untuk pasukan darat dan dukungan logistik.
Yaman memiliki sejarah panjang perdagangan senjata ilegal, dan kelompok Houthi tidak terkecuali. Pasokan senjata dapat masuk melalui berbagai jalur penyelundupan yang melibatkan aktor-aktor lokal dan internasional.
Senjata ringan seperti senapan serbu AK-47, AK-74, dan pistol-pistol berbagai jenis seringkali menjadi bagian dari pasokan senjata yang diselundupkan.
Senjata anti-tank, seperti rudal dan peluru kendali, dapat diselundupkan untuk melawan kendaraan lapis baja.
Senjata artileri ringan seperti mortir dan howitzer bisa diselundupkan untuk memberikan dukungan tembakan artileri.
Pasokan amunisi yang dimiliki Houthi terdiri atas berbagai jenis untuk senjata ringan dan berat.
Houthi juga memiliki banyak bahan peledak yang dapat digunakan untuk membuat bom improvisasi dan perangkap peledak.
Peralatan komunikasi yang dapat digunakan untuk koordinasi antarunit militer juga menjadi keunggulan Houthi.
Houthi juga memiliki jaringan pemasok perlengkapan militer termasuk seragam, rompi anti-peluru, dan perlengkapan pelindung pribadi lainnya.
Pihak yang terlibat dalam penyelundupan senjata juga mungkin menyelundupkan teknologi drone dan peralatan terkait untuk tujuan pengawasan dan serangan udara.
Penting untuk dicatat bahwa banyak bukti ini bersifat tidak resmi dan sering kali sulit untuk diverifikasi secara langsung.
Selain itu, adanya senjata dari Iran dan Rusia tidak dapat dijadikan indikator langsung bahwa pemerintah negara tersebut terlibat secara resmi dalam penyediaan senjata kepada Houthi.
Pemerintah Iran dan Rusia selalu menyangkal keterlibatan langsung mereka dalam menyediakan senjata kepada kelompok Houthi.
Tudingan bahwa Iran dan Rusia memasok senjata untuk Houthi itu banyak dilontarkan negara-negara Barat yang merupakan musuh Iran, Rusia dan Houthi Yaman.
Nama Houthi mencuat saat kelompok ini terus menghadang kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah. Houthi bertekad terus menghalangi pelayaran kapal-kapal itu jika rezim kolonial Zionis tidak menghentikan genosida di Jalur Gaza.
Salah satu aspek yang sering kali menarik perhatian adalah asal usul senjata yang digunakan kelompok ini.
Asal Usul Senjata
Pemahaman tentang sumber dan pasokan senjata Houthi tidak hanya memungkinkan pemantauan konflik, tetapi juga membantu memahami dinamika geopolitik yang melibatkan berbagai pihak.
1. Dukungan Iran
Houthi telah menerima dukungan dari Iran, yang dianggap sebagai salah satu penyedia utama senjata dan dukungan finansial.
Meskipun Iran secara terbuka membantah klaim ini, banyak pihak internasional dan intelijen regional menyatakan Iran memberikan bantuan senjata kepada kelompok Houthi.
Berbagai senjata yang diduga dipasok Iran antara lain rudal balistik Qiam-1 yang merupakan rudal balistik taktis yang telah digunakan Houthi dalam konflik di Yaman.
Rudal ini diketahui memiliki jangkauan yang cukup jauh dan dianggap sebagai ancaman serius terhadap musuh-musuh Houthi di kawasan.
Rudal Darat-ke-Udara Qader adalah salah satu jenis rudal darat-ke-udara yang telah diidentifikasi dimiliki Houthi di Yaman. Rudal ini dapat digunakan untuk menghadapi ancaman udara, seperti pesawat tempur dan drone.
Iran juga memasok drone Qasef-1 dan Qasef-2K. Ini merupakan drone yang diduga diproduksi Iran dan digunakan Houthi untuk operasi udara, termasuk serangan terhadap target-target militer dan sipil.
Houthi juga dilaporkan menggunakan senjata ringan, amunisi, dan peralatan infanteri lainnya yang diduga berasal dari Iran. Hal ini mencakup senjata api, amunisi, dan peralatan pendukung lainnya.
2. Senjata Rusia
Selain Iran, kelompok Houthi juga diduga mendapatkan senjata dari sumber-sumber lain, termasuk Rusia.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa senjata Rusia, termasuk rudal, telah ditemukan di tangan Houthi.
Rudal anti-tank Kornet merupakan rudal anti-tank yang efektif dan dapat digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja.
Beberapa laporan menunjukkan Houthi telah menggunakan rudal Kornet yang kemungkinan berasal dari Rusia.
Houthi juga menggunakan senjata otomatis dan senapan serbu yang diduga berasal dari Rusia. Beberapa contoh termasuk senapan serbu AK-47 dan senapan serbu model-model terkini.
Selain senjata api, Houthi juga mengoperasikan berbagai jenis amunisi dan peralatan militer lainnya yang diduga berasal dari Rusia. Ini mencakup perlengkapan untuk pasukan darat dan dukungan logistik.
3. Penyelundupan Senjata
Yaman memiliki sejarah panjang perdagangan senjata ilegal, dan kelompok Houthi tidak terkecuali. Pasokan senjata dapat masuk melalui berbagai jalur penyelundupan yang melibatkan aktor-aktor lokal dan internasional.
Senjata ringan seperti senapan serbu AK-47, AK-74, dan pistol-pistol berbagai jenis seringkali menjadi bagian dari pasokan senjata yang diselundupkan.
Senjata anti-tank, seperti rudal dan peluru kendali, dapat diselundupkan untuk melawan kendaraan lapis baja.
Senjata artileri ringan seperti mortir dan howitzer bisa diselundupkan untuk memberikan dukungan tembakan artileri.
Pasokan amunisi yang dimiliki Houthi terdiri atas berbagai jenis untuk senjata ringan dan berat.
Houthi juga memiliki banyak bahan peledak yang dapat digunakan untuk membuat bom improvisasi dan perangkap peledak.
Peralatan komunikasi yang dapat digunakan untuk koordinasi antarunit militer juga menjadi keunggulan Houthi.
Houthi juga memiliki jaringan pemasok perlengkapan militer termasuk seragam, rompi anti-peluru, dan perlengkapan pelindung pribadi lainnya.
Pihak yang terlibat dalam penyelundupan senjata juga mungkin menyelundupkan teknologi drone dan peralatan terkait untuk tujuan pengawasan dan serangan udara.
Penting untuk dicatat bahwa banyak bukti ini bersifat tidak resmi dan sering kali sulit untuk diverifikasi secara langsung.
Selain itu, adanya senjata dari Iran dan Rusia tidak dapat dijadikan indikator langsung bahwa pemerintah negara tersebut terlibat secara resmi dalam penyediaan senjata kepada Houthi.
Pemerintah Iran dan Rusia selalu menyangkal keterlibatan langsung mereka dalam menyediakan senjata kepada kelompok Houthi.
Tudingan bahwa Iran dan Rusia memasok senjata untuk Houthi itu banyak dilontarkan negara-negara Barat yang merupakan musuh Iran, Rusia dan Houthi Yaman.
(sya)