5 Fakta Bahrain, Satu-satunya Negara Arab yang Gabung Koalisi AS Melawan Houthi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam upaya melawan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, Amerika Serikat (AS) membentuk koalisi 10 negara, di mana Bahrain menjadi salah satu anggotanya.
Negara-negara yang tergabung koalisi itu adalah AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol. Bahrain menjadi satu-satunya negara Arab yang bergabung.
5 Fakta Bahrain, Negara Arab yang Gabung Koalisi AS Melawan Houthi
Bahrain adalah salah satu negara yang terlibat dalam konflik Yaman, yang telah berlangsung sejak 2014. Bahrain juga menjadi negara yang mendukung penuh pemerintah Yaman yang sudah diakui secara internasional—yang ingin digulingkan Houthi dalam perang saudara.
Dukungan Bahrain untuk Yaman sudah terjadi sejak tahun 2015 silam. Para petinggi negara Yaman juga sudah mengapresiasi dukungan tersebut.
Bahrain juga memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat, yang merupakan sekutu strategis dan penyedia bantuan militer dan keamanan. Hubungan ini dimulai sejak tahun 1971, ketika Bahrain baru menjadi negara merdeka.
Sejak itu, Bahrain dan AS menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Namun perlu diketahui jika aspek penting dari hubungan Bahrain dan AS adalah kerjasama pertahanan.
Bahrain mungkin khawatir dengan ancaman Houthi terhadap keamanan maritim di Laut Merah, yang merupakan jalur pelayaran penting bagi perdagangan global dan minyak. Laut Merah adalah salah satu rute terpenting di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Dilansir dari laman Military, Houthi telah meningkatkan serangan mereka, menggunakan drone dan roket terhadap kapal-kapal milik asing. Serangan Houthi yang dilancarkan dari Yaman menargetkan aliran pasokan antara Asia dan Barat, dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap perekonomian global.
Negara-negara yang tergabung koalisi itu adalah AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol. Bahrain menjadi satu-satunya negara Arab yang bergabung.
5 Fakta Bahrain, Negara Arab yang Gabung Koalisi AS Melawan Houthi
1. Pendukung Kuat Pemerintah Yaman
Bahrain adalah salah satu negara yang terlibat dalam konflik Yaman, yang telah berlangsung sejak 2014. Bahrain juga menjadi negara yang mendukung penuh pemerintah Yaman yang sudah diakui secara internasional—yang ingin digulingkan Houthi dalam perang saudara.
Dukungan Bahrain untuk Yaman sudah terjadi sejak tahun 2015 silam. Para petinggi negara Yaman juga sudah mengapresiasi dukungan tersebut.
2. Punya Kedekatan dengan Amerika Serikat
Bahrain juga memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat, yang merupakan sekutu strategis dan penyedia bantuan militer dan keamanan. Hubungan ini dimulai sejak tahun 1971, ketika Bahrain baru menjadi negara merdeka.
Sejak itu, Bahrain dan AS menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Namun perlu diketahui jika aspek penting dari hubungan Bahrain dan AS adalah kerjasama pertahanan.
3. Menjaga Laut Merah
Bahrain mungkin khawatir dengan ancaman Houthi terhadap keamanan maritim di Laut Merah, yang merupakan jalur pelayaran penting bagi perdagangan global dan minyak. Laut Merah adalah salah satu rute terpenting di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Dilansir dari laman Military, Houthi telah meningkatkan serangan mereka, menggunakan drone dan roket terhadap kapal-kapal milik asing. Serangan Houthi yang dilancarkan dari Yaman menargetkan aliran pasokan antara Asia dan Barat, dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap perekonomian global.