5 Fakta Bahrain, Satu-satunya Negara Arab yang Gabung Koalisi AS Melawan Houthi

Rabu, 20 Desember 2023 - 14:27 WIB
loading...
5 Fakta Bahrain, Satu-satunya...
Bahrain, satu-satunya negara Arab yang ikut gabung koalisi pimpinan AS melawan Houthi Yaman. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Dalam upaya melawan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, Amerika Serikat (AS) membentuk koalisi 10 negara, di mana Bahrain menjadi salah satu anggotanya.

Negara-negara yang tergabung koalisi itu adalah AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol. Bahrain menjadi satu-satunya negara Arab yang bergabung.



5 Fakta Bahrain, Negara Arab yang Gabung Koalisi AS Melawan Houthi

1. Pendukung Kuat Pemerintah Yaman


Bahrain adalah salah satu negara yang terlibat dalam konflik Yaman, yang telah berlangsung sejak 2014. Bahrain juga menjadi negara yang mendukung penuh pemerintah Yaman yang sudah diakui secara internasional—yang ingin digulingkan Houthi dalam perang saudara.

Dukungan Bahrain untuk Yaman sudah terjadi sejak tahun 2015 silam. Para petinggi negara Yaman juga sudah mengapresiasi dukungan tersebut.

2. Punya Kedekatan dengan Amerika Serikat


Bahrain juga memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat, yang merupakan sekutu strategis dan penyedia bantuan militer dan keamanan. Hubungan ini dimulai sejak tahun 1971, ketika Bahrain baru menjadi negara merdeka.

Sejak itu, Bahrain dan AS menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Namun perlu diketahui jika aspek penting dari hubungan Bahrain dan AS adalah kerjasama pertahanan.

3. Menjaga Laut Merah


Bahrain mungkin khawatir dengan ancaman Houthi terhadap keamanan maritim di Laut Merah, yang merupakan jalur pelayaran penting bagi perdagangan global dan minyak. Laut Merah adalah salah satu rute terpenting di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Dilansir dari laman Military, Houthi telah meningkatkan serangan mereka, menggunakan drone dan roket terhadap kapal-kapal milik asing. Serangan Houthi yang dilancarkan dari Yaman menargetkan aliran pasokan antara Asia dan Barat, dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap perekonomian global.

4. Mendukung Upaya Perdamaian


Bahrain juga berusaha untuk mendamaikan Houthi dan Yaman, dengan mendukung upaya diplomasi dan dialog antara kedua belah pihak. Bahrain telah berpartisipasi dalam berbagai inisiatif perdamaian regional dan internasional.

Bahrain telah mendesak agar Houthi menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2216, yang menyerukan penghentian kekerasan dan penarikan pasukan Houthi dari wilayah Yaman yang diduduki.

5. Mengirim Pasukan Perang


Bahrain telah mengirim pasukan untuk berperang di Yaman, serta melakukan serangan udara terhadap posisi Houthi. Negara ini telah berpartisipasi dalam operasi militer di Yaman sejak tahun 2015.

Bahrain sudah banyak membantu mengirimkan militer baik tentara Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Bahrain juga telah melakukan serangan udara terhadap posisi Houthi di berbagai wilayah Yaman.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Profil Samuel Silalahi...
Profil Samuel Silalahi Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Batak yang Dipanggil Timnas Norwegia U-21
Propam Polri Gelar Sidang...
Propam Polri Gelar Sidang Etik Pekan Depan, Eks Kapolres Ngada Terancam Dipecat
Eks Kapolres Ngada Jadi...
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Tiga Anak, Langsung Ditahan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
47 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
4 Fakta AS Melemahkan...
4 Fakta AS Melemahkan NATO, Salah Satunya Mesra dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved