Warga Israel Eks Sandera Hamas: Ibu Saya Dibunuh Tentara Kami pada 7 Oktober
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seorang warga Israel yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan baru-baru ini antara Israel dan Hamas membuat pengakuan mengejutkan.
Dia mengatakan ibunya terbunuh akibat tentara Israel menembaki mobil yang mengangkut mereka ke Gaza, saat mereka dijadikan tawanan perang pada tanggal 7 Oktober.
Dalam wawancara yang disiarkan di Channel 12 Israel pada Senin (18/12/2023), dia berkata, “Pejuang Brigade Al-Qassam memasukkan para sandera ke dalam truk pada tanggal 7 Oktober, dan pasukan Israel menembaki kendaraan tersebut.”
Dia menambahkan, “Ibu saya, yang sangat saya sayangi, meninggal. Saya terluka di punggung saya, dan saudara laki-laki saya terluka di kakinya.”
Saluran Israel tersebut mengklaim, “Tentara Israel melepaskan tembakan untuk menghentikan traktor yang sedang menuju ke Jalur Gaza.”
Pada tanggal 7 Oktober, perlawanan Palestina melancarkan 'Operasi Badai Al-Aqsa' di mana para pejuangnya menyusup ke kota-kota Israel di sekitar Gaza dan menyerbu situs-situs militer, menyandera 240 warga Israel.
Pihak Israel menyatakan jumlah korban tewas warganya dalam operasi Hamas itu mencapai 1.200 orang.
Meski demikian, sejumlah laporan kemudian mengungkap helikopter dan tentara Israel menembaki warganya sendiri hingga mengakibatkan banyak korban jiwa pada 7 Oktober 2023.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Dia mengatakan ibunya terbunuh akibat tentara Israel menembaki mobil yang mengangkut mereka ke Gaza, saat mereka dijadikan tawanan perang pada tanggal 7 Oktober.
Dalam wawancara yang disiarkan di Channel 12 Israel pada Senin (18/12/2023), dia berkata, “Pejuang Brigade Al-Qassam memasukkan para sandera ke dalam truk pada tanggal 7 Oktober, dan pasukan Israel menembaki kendaraan tersebut.”
Dia menambahkan, “Ibu saya, yang sangat saya sayangi, meninggal. Saya terluka di punggung saya, dan saudara laki-laki saya terluka di kakinya.”
Saluran Israel tersebut mengklaim, “Tentara Israel melepaskan tembakan untuk menghentikan traktor yang sedang menuju ke Jalur Gaza.”
Pada tanggal 7 Oktober, perlawanan Palestina melancarkan 'Operasi Badai Al-Aqsa' di mana para pejuangnya menyusup ke kota-kota Israel di sekitar Gaza dan menyerbu situs-situs militer, menyandera 240 warga Israel.
Pihak Israel menyatakan jumlah korban tewas warganya dalam operasi Hamas itu mencapai 1.200 orang.
Meski demikian, sejumlah laporan kemudian mengungkap helikopter dan tentara Israel menembaki warganya sendiri hingga mengakibatkan banyak korban jiwa pada 7 Oktober 2023.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(sya)