Pilu Gadis Yazidi: Ditawan ISIS, Diperkosa dan Meninggal usai Kabur

Jum'at, 09 Februari 2018 - 01:43 WIB
Pilu Gadis Yazidi: Ditawan ISIS, Diperkosa dan Meninggal usai Kabur
Pilu Gadis Yazidi: Ditawan ISIS, Diperkosa dan Meninggal usai Kabur
A A A
DAHUK - Seorang gadis Yaizidi Irak berusia 16 tahun meninggal dunia akibat gagal jantung setelah berhasil meloloskan diri dari penyanderaan kelompok Islamic State atau ISIS. Korban telah ditawan selama tiga tahun, diperkosa berulang kali dan sempat dijual di Suriah.

Shahd Khodr Mirza, gadis Yazidi asal Kota Tal Banat, Irak, meninggal dunia pada hari Selasa. Dia meninggal di sebuah rumah sakit di Dahuk, wilayah Kurdistan Irak setelah menderita gagal jantung akut.

Derita itu dia alami kemungkinan akibat penyiksaan fisik dan psikologis selama ditawan kelompok ISIS.

Farida Fleit, yang bekerja di LSM Yazda—yang mendukung minoritas Yazidi—mengatakan kepada Al Arabiya, Kamis (8/2/2018), bahwa Shahd terus diperkosa oleh beberapa anggota ISIS selama disandera beberapa tahun.

Farida yang mengutip adik laki-laki korban Shaher, 12, mengatakan bahwa Shahd diculik di depan sekolahnya di Talafar pada tahun 2014 oleh seorang pria Irak anggota ISIS. Shaher juga ikut diculik pada saat itu.

Setelah orang tersebut memperkosa dan menyiksa, Shahd kemudian dijual di Suriah kepada seorang anggota ISIS bernama Abu Khalil al-Baghdad. Shaher dipisahkan dari kakaknya dan dibawa ke sebuah kamp ISIS di Suriah.

Shahd dan adik laki-lakinya itu melarikan diri saat orang yang membeli Shahd, Abu Khalil, memindahkan mereka ke daerah lain di Suriah. Selama perjalanan, mereka melewati sebuah lokasi yang dikuasai oleh pasukan unit Kurdi.

Shaher mengatakan kepada pasukan Kurdi bahwa Abu Khalil adalah anggota ISIS.

Kedua bersaudara itu kemudian dibawa ke Irak, di mana mereka tiba di Kota Khan Sour pada tanggal 5 Januari. Menurut Farida, Shahd segera dipindahkan ke rumah sakit tiga hari sebelum kematiannya.

Nasib ayah korban, empat saudara laki-laki dan dua saudara perempuan masih belum diketahui karena ISIS juga menculik mereka pada hari yang sama saat korban diculik.

Shaher sekarang bersama ibu dan pamannya dan hidup dengan harapan bisa mengetahui nasib ayah dan saudara-saudara kandungnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3014 seconds (0.1#10.140)