Sosok Yitzhak Rabin, Pemimpin Israel yang Tak Percaya Tuhan dan Bernasib Tragis

Jum'at, 15 Desember 2023 - 14:46 WIB
loading...
A A A
Keyakinan ateis Rabin menjadi hal yang kontroversial di Israel, yang mayoritas penduduknya adalah Yahudi. Namun, Rabin tidak pernah menghindar dari keyakinannya. Dia percaya bahwa keyakinannya tidak menghalanginya untuk menjadi pemimpin yang baik.

Karier Politik


Rabin memasuki dunia politik pada tahun 1974 dan terpilih sebagai Perdana Menteri Israel. Dia menghadapi tantangan ekonomi dan politik yang berat, termasuk resesi global dan serangan milisi dari Palestina.

Pada tahun 1976, Rabin memimpin Operasi Entebbe, sebuah misi penyelamatan yang sukses untuk membebaskan sandera Israel di Uganda.

Meskipun popularitasnya meningkat setelah operasi ini, Rabin kalah dalam pemilu berikutnya pada tahun 1977.

Perdamaian dengan Palestina dan Kesepakatan Oslo (1992-1995)


Rabin kembali menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1992. Dia berkomitmen untuk mencapai perdamaian dengan Palestina dan memulai negosiasi rahasia dengan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, Yasser Arafat.

Pada tahun 1993, kedua pemimpin menandatangani Kesepakatan Oslo, yang mengakui hak Palestina untuk memiliki pemerintahan sendiri dan menetapkan kerangka kerja untuk negosiasi status akhir.

Dibunuh Ekstremis Yahudi


Rabin dibunuh oleh Yigal Amir, seorang ekstremis Yahudi, pada tahun 1995 setelah Kesepakatan Oslo diteken. Pembunuhannya merupakan kemunduran besar bagi proses perdamaian Israel-Palestina.

Warisan Rabin kontroversial, dengan beberapa orang memuji upayanya untuk mencapai perdamaian dan yang lain mengkritik kebijakan militernya.

Namun, dia tetap dihormati sebagai salah satu pemimpin Israel yang paling penting dan berpengaruh.

Kepemimpinan Rabin bercirikan pragmatisme dan komitmen pada keamanan nasional Israel. Meskipun seorang ateis, dia memandang pentingnya berkolaborasi dengan para pemimpin religius dalam urusan negara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)