Jenderal Favorit Kim Jong-un Ini Dianggap Penguasa Sebenarnya Korut
A
A
A
PYONGYANG - Jenderal Choe Ryong-hae, nama teman dekat pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un ini. Dialah yang selama ini dianggap sebagai aktor utama di pemerintah Kim, di mana dia yang memegang kekuasaan sebenarnya di negara komunis tersebut.
Ahli Korut, Michael Madden, yang mengelola penelitian dan analisis di North Korea Leadership Watch mengatakan jenderal favorit Kim Jong-un itu memegang kekuasaan Pyongyang saat dia didorong masuk ke jabatan utama rezim tersebut.
Choe Ryong-hae telah dipromosikan menduduki posisi yang sangat kuat di internal pemerintah yang sebelumnya hanya dipegang oleh anggota keluarga penguasa Korut.
Choe–yang juga bertanggung jawab atas biro yang mengawasi Tentara Rakyat Korea tak hanya teman terdekat Kim Jong-un. Dia hampir menjadi keluarga diktator dengan membantu Kim Jong-un memerintah Korut yang tentunya atas perintah dari Kim Jong-il, pemimpin rezim Pyongyang sebelumnya yang tak lain adalah ayah Kim Jong-un.
Menurut laporan Daily Star, Choe telah dipromosikan ke jabatan puncak di Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) Korut. Menurut ahli, jenderal 68 tahun itu sekarang secara pribadi menarik “senar” rezim saat dia mengambil alih entitas politik paling kuat di Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
OGD adalah organisasi payung rezim yang digambarkan para pembelot elite Korut sebagai satu-satunya entitas yang benar-benar penting dalam hal pengambilan keputusan atau kebijakan.
”Dia pasti terlibat dalam mematahkan kaki dan memastikan orang tertembak,” kata Madden, yang dilansir Senin (22/1/2018). Menurutnya, OGD adalah keseluruhan dari rezim dan entitas politik paling kuat di DPRK.
“OGD sangat kuat sehingga selama 25 tahun terakhir sutradaranya adalah seorang pria bernama Kim Jong-il. Begitulah kuatnya posisi ini,” ujarnya.
”Choe Ryong Hae adalah orang pertama yang tidak menjadi anggota keluarga Kim yang menjadi direktur OGD selain dari masa interim pada 1992 sampai 1993 ketika Kim pulih dari cedera kepala setelah jatuh dari seekor kuda,” lanjut dia.
Pakar itu menambahkan, Choe sekarang adalah orang yang mewakili kepentingan besar keluarga Kim.
Choe menjadi bagian dari rezim Korea Utara untuk waktu yang lama. Dia bekerja sampai ke ujung atas DPRK sebelum menemukan tingkat kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bekerja dengan Kim Jong-un.
Madden menggambarkannya sebagai “princeling”, dengan ayah Choe menjadi salah satu rekan militer Kim Kim Jong-il di Brigade Penembak Jitu 88, yang memperjuangkan Uni Soviet dalam Perang Dunia II dan ikut meletakkan fondasi untuk DPRK.
Semasa kecil, Choe tumbuh dabn bermain sepulang sekolah di rumah keluarga Kim. Dia tercatat sebagai satu dari sedikit anak generasi kedua kaum revolusioner yang telah berhasil bertahan memasuki era modern.
Karier politiknya mengalami perubahan besar saat dia cocok dengan Kim Jong-un untuk bertindak sebagai mentor dan penasihatnya. Jenderal ini pula yang mengambil alih peran yang diperuntukkan untuk paman Kim Jong-un, Jang Song-thaek. Jang dieksekusi karena ketidaksetiaannya dengan Kim.
Madden menjelaskan bahwa Choe adalah “body man” Kim, seorang ajudan yang akan menemaninya kemana-mana, memastikan dia merasa nyaman.
“Tapi kualitas yang paling penting Choe adalah dia tidak menempatkan ambisinya sebelum keluarga Kim,” kata Madden.”Dia adalah teman yang sangat setia.”
“Orang-orang ini cocok karena memiliki latar belakang dan profil yang serupa. Mereka berdua adalah pangeran, mereka berdua tumbuh sebagai bagian dari elite politik dalam hak istimewa,” imbuh papar Madden.
”Choe adalah dari apa yang saya pahami sangat tenang, sangat santai, sangat santai. Tidak ada catatan Choe terlibat dalam pengambilan keputusan yang terburu-buru,” imbuh Madden.
Choe Ryong-hae telah bertindak sebagai perwakilan pribadi Kim dalam beberapa kesempatan, termasuk kunjungan ke Rusia dan sekutu tua Korut, China.
Ada juga rumor yang menyebut salah satu anaknya untuk menikah dengan saudara perempuan Kim, dan istrinya sangat dekat dengan ibu Kim Jong-un, Ko Yong Hui.
Ahli Korut, Michael Madden, yang mengelola penelitian dan analisis di North Korea Leadership Watch mengatakan jenderal favorit Kim Jong-un itu memegang kekuasaan Pyongyang saat dia didorong masuk ke jabatan utama rezim tersebut.
Choe Ryong-hae telah dipromosikan menduduki posisi yang sangat kuat di internal pemerintah yang sebelumnya hanya dipegang oleh anggota keluarga penguasa Korut.
Choe–yang juga bertanggung jawab atas biro yang mengawasi Tentara Rakyat Korea tak hanya teman terdekat Kim Jong-un. Dia hampir menjadi keluarga diktator dengan membantu Kim Jong-un memerintah Korut yang tentunya atas perintah dari Kim Jong-il, pemimpin rezim Pyongyang sebelumnya yang tak lain adalah ayah Kim Jong-un.
Menurut laporan Daily Star, Choe telah dipromosikan ke jabatan puncak di Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) Korut. Menurut ahli, jenderal 68 tahun itu sekarang secara pribadi menarik “senar” rezim saat dia mengambil alih entitas politik paling kuat di Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
OGD adalah organisasi payung rezim yang digambarkan para pembelot elite Korut sebagai satu-satunya entitas yang benar-benar penting dalam hal pengambilan keputusan atau kebijakan.
”Dia pasti terlibat dalam mematahkan kaki dan memastikan orang tertembak,” kata Madden, yang dilansir Senin (22/1/2018). Menurutnya, OGD adalah keseluruhan dari rezim dan entitas politik paling kuat di DPRK.
“OGD sangat kuat sehingga selama 25 tahun terakhir sutradaranya adalah seorang pria bernama Kim Jong-il. Begitulah kuatnya posisi ini,” ujarnya.
”Choe Ryong Hae adalah orang pertama yang tidak menjadi anggota keluarga Kim yang menjadi direktur OGD selain dari masa interim pada 1992 sampai 1993 ketika Kim pulih dari cedera kepala setelah jatuh dari seekor kuda,” lanjut dia.
Pakar itu menambahkan, Choe sekarang adalah orang yang mewakili kepentingan besar keluarga Kim.
Choe menjadi bagian dari rezim Korea Utara untuk waktu yang lama. Dia bekerja sampai ke ujung atas DPRK sebelum menemukan tingkat kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bekerja dengan Kim Jong-un.
Madden menggambarkannya sebagai “princeling”, dengan ayah Choe menjadi salah satu rekan militer Kim Kim Jong-il di Brigade Penembak Jitu 88, yang memperjuangkan Uni Soviet dalam Perang Dunia II dan ikut meletakkan fondasi untuk DPRK.
Semasa kecil, Choe tumbuh dabn bermain sepulang sekolah di rumah keluarga Kim. Dia tercatat sebagai satu dari sedikit anak generasi kedua kaum revolusioner yang telah berhasil bertahan memasuki era modern.
Karier politiknya mengalami perubahan besar saat dia cocok dengan Kim Jong-un untuk bertindak sebagai mentor dan penasihatnya. Jenderal ini pula yang mengambil alih peran yang diperuntukkan untuk paman Kim Jong-un, Jang Song-thaek. Jang dieksekusi karena ketidaksetiaannya dengan Kim.
Madden menjelaskan bahwa Choe adalah “body man” Kim, seorang ajudan yang akan menemaninya kemana-mana, memastikan dia merasa nyaman.
“Tapi kualitas yang paling penting Choe adalah dia tidak menempatkan ambisinya sebelum keluarga Kim,” kata Madden.”Dia adalah teman yang sangat setia.”
“Orang-orang ini cocok karena memiliki latar belakang dan profil yang serupa. Mereka berdua adalah pangeran, mereka berdua tumbuh sebagai bagian dari elite politik dalam hak istimewa,” imbuh papar Madden.
”Choe adalah dari apa yang saya pahami sangat tenang, sangat santai, sangat santai. Tidak ada catatan Choe terlibat dalam pengambilan keputusan yang terburu-buru,” imbuh Madden.
Choe Ryong-hae telah bertindak sebagai perwakilan pribadi Kim dalam beberapa kesempatan, termasuk kunjungan ke Rusia dan sekutu tua Korut, China.
Ada juga rumor yang menyebut salah satu anaknya untuk menikah dengan saudara perempuan Kim, dan istrinya sangat dekat dengan ibu Kim Jong-un, Ko Yong Hui.
(mas)