Antisipasi Perang Gaza Meluas, Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran
loading...
A
A
A
GAZA - Angkatan Darat Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menggelar latihan gabungan dan khusus berskala besar di wilayah perbatasan di provinsi Kermanshah, Iran barat. Itu sebagai bagian dari persiapan untuk menghadapi potensi ancaman keamanan terhadap negara tersebut, termasuk serangan dari Israel.
Latihan tersebut diadakan oleh Pangkalan Najaf Ashraf dari Angkatan Darat IRGC di Qasr-e Shirin pada Senin dan melibatkan berbagai unit.
Pasukan yang ikut serta dalam latihan tersebut menggunakan taktik terbaru untuk mengevaluasi kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman keamanan laten, dan plot jahat yang dirancang oleh kelompok teroris anti-Iran Takfiri.
Selama latihan tersebut, pelatihan khusus dalam peperangan elektronik dipraktikkan dan radar serta sistem komunikasi buatan dalam negeri diuji. Berbagai operasi pengintaian dan sembunyi-sembunyi juga dilakukan.
Selain itu, sasaran yang telah ditentukan serta pusat komando musuh hipotetis diserang dan dihancurkan dengan menggunakan senjata canggih dari dalam negeri.
Beberapa operasi lintas udara dilakukan, di mana divisi lintas udara, artileri, dan lapis baja IRGC melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka.
Menurut Komandan Angkatan Darat IRGC Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, latihan skala besar ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan operasional dan kesiapan tempur Angkatan Darat IRGC terhadap ancaman keamanan yang rumit dan skenario teroris.
“Wilayah [Asia Barat] dan seluruh dunia selalu rentan terhadap kebijakan kolonial, dominan, dan totaliter. Kemunculan dan penyebaran kelompok teroris dan subversif merupakan salah satu akibat dari sikap tersebut. Oleh karena itu, kesiapsiagaan aparat keamanan dalam menghadapi ancaman tersebut tetap menjadi kebutuhan yang mutlak dan tidak dapat disangkal,” ujarnya, dilansir Press TV.
Pasukan militer Iran mengadakan latihan rutin sesuai dengan jadwal terperinci di berbagai wilayah negara itu untuk menguji persenjataan dan peralatan mereka serta mengevaluasi kesiapan tempur mereka.
Iran telah berulang kali menggarisbawahi bahwa negara tersebut tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudalnya, yang seluruhnya ditujukan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah bisa dinegosiasikan.
Latihan tersebut diadakan oleh Pangkalan Najaf Ashraf dari Angkatan Darat IRGC di Qasr-e Shirin pada Senin dan melibatkan berbagai unit.
Pasukan yang ikut serta dalam latihan tersebut menggunakan taktik terbaru untuk mengevaluasi kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman keamanan laten, dan plot jahat yang dirancang oleh kelompok teroris anti-Iran Takfiri.
Selama latihan tersebut, pelatihan khusus dalam peperangan elektronik dipraktikkan dan radar serta sistem komunikasi buatan dalam negeri diuji. Berbagai operasi pengintaian dan sembunyi-sembunyi juga dilakukan.
Selain itu, sasaran yang telah ditentukan serta pusat komando musuh hipotetis diserang dan dihancurkan dengan menggunakan senjata canggih dari dalam negeri.
Beberapa operasi lintas udara dilakukan, di mana divisi lintas udara, artileri, dan lapis baja IRGC melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka.
Menurut Komandan Angkatan Darat IRGC Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, latihan skala besar ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan operasional dan kesiapan tempur Angkatan Darat IRGC terhadap ancaman keamanan yang rumit dan skenario teroris.
“Wilayah [Asia Barat] dan seluruh dunia selalu rentan terhadap kebijakan kolonial, dominan, dan totaliter. Kemunculan dan penyebaran kelompok teroris dan subversif merupakan salah satu akibat dari sikap tersebut. Oleh karena itu, kesiapsiagaan aparat keamanan dalam menghadapi ancaman tersebut tetap menjadi kebutuhan yang mutlak dan tidak dapat disangkal,” ujarnya, dilansir Press TV.
Pasukan militer Iran mengadakan latihan rutin sesuai dengan jadwal terperinci di berbagai wilayah negara itu untuk menguji persenjataan dan peralatan mereka serta mengevaluasi kesiapan tempur mereka.
Iran telah berulang kali menggarisbawahi bahwa negara tersebut tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudalnya, yang seluruhnya ditujukan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah bisa dinegosiasikan.
(ahm)