Pemandangan Mengerikan di Kota Gaza, Mayat Berserakan di Jalan-jalan
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Setelah lima hari serangan intensif Israel di bagian barat Kota Gaza, tank-tank mundur dari beberapa daerah pemukiman yang mereka serang sejak berakhirnya gencatan senjata pada hari Jumat pekan lalu.
Setelahnya, mereka telah meninggalkan kehancuran dan kematian yang meluas.
Mohammad al-Hajjar, seorang kontributor Middle East Eye, terjebak di rumah bersama keluarganya, seperti kebanyakan warga Palestina di kota tersebut.
Ia mengatakan siapa pun yang berani bergerak langsung menjadi sasaran tembakan tank dan drone. Selama lima hari, katanya, suasana di lingkungan itu sangat sepi sehingga bisa mendengar bunyi pin jatuh.
“Saat ada yang berteriak 'Allah Maha Besar', rumah tempat dia berada dibombardir,” kenang Hajjar.
"Kami berusaha untuk tetap diam dan menghindari jendela sebisa mungkin," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu (6/12/2023).
Pada Rabu pagi, tank-tank Israel mundur sejauh sekitar 300 meter, tanpa penjelasan. Keluarga-keluarga yang keluar setelah lima hari pengepungan, kini menilai tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Hajjar mengatakan dia melihat tiga mayat berserakan di jalan ketika dia keluar untuk membuang sampah untuk pertama kalinya dalam beberapa hari.
“Salah satunya ditembak sekitar 20 meter dari rumah saya,” aku Hajjar.
"Orang-orang yang berusaha melarikan diri di tengah serangan itu ditembak," tambahnya, beberapa di antaranya lolos dari peluru dan yang lainnya tewas di tempat.
Tidak ada ambulans yang dapat mencapai daerah tersebut selama berhari-hari.
Israel melanjutkan serangan militernya pada hari Jumat di wilayah Palestina setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan Hamas.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 43.616 orang terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
Setelahnya, mereka telah meninggalkan kehancuran dan kematian yang meluas.
Mohammad al-Hajjar, seorang kontributor Middle East Eye, terjebak di rumah bersama keluarganya, seperti kebanyakan warga Palestina di kota tersebut.
Ia mengatakan siapa pun yang berani bergerak langsung menjadi sasaran tembakan tank dan drone. Selama lima hari, katanya, suasana di lingkungan itu sangat sepi sehingga bisa mendengar bunyi pin jatuh.
“Saat ada yang berteriak 'Allah Maha Besar', rumah tempat dia berada dibombardir,” kenang Hajjar.
"Kami berusaha untuk tetap diam dan menghindari jendela sebisa mungkin," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu (6/12/2023).
Pada Rabu pagi, tank-tank Israel mundur sejauh sekitar 300 meter, tanpa penjelasan. Keluarga-keluarga yang keluar setelah lima hari pengepungan, kini menilai tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Hajjar mengatakan dia melihat tiga mayat berserakan di jalan ketika dia keluar untuk membuang sampah untuk pertama kalinya dalam beberapa hari.
Baca Juga
“Salah satunya ditembak sekitar 20 meter dari rumah saya,” aku Hajjar.
"Orang-orang yang berusaha melarikan diri di tengah serangan itu ditembak," tambahnya, beberapa di antaranya lolos dari peluru dan yang lainnya tewas di tempat.
Tidak ada ambulans yang dapat mencapai daerah tersebut selama berhari-hari.
Israel melanjutkan serangan militernya pada hari Jumat di wilayah Palestina setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan Hamas.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 43.616 orang terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
(ian)