Senator Sanders Menentang Bantuan Militer AS untuk Israel Rp157 Triliun
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders mendesak rekan-rekannya dari Partai Demokrat mencabut lebih dari USD10,1 miliar (Rp157 triliun) bantuan militer ke Israel dari rancangan anggaran belanja negara yang akan datang.
Dia beralasan dana tersebut akan membuat Washington terlibat dalam perang “tidak bermoral” Israel di Gaza.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengumumkan pada Senin bahwa dia akan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang pengeluaran sebesar USD106 miliar pada hari Rabu.
Atas permintaan Presiden AS Joe Biden, RUU tersebut mencakup USD10,1 miliar bantuan militer langsung ke Israel, lebih dari USD61 miliar untuk Ukraina, dan USD13,6 untuk perlindungan perbatasan di dalam negeri.
“Saya tidak percaya kita harus mengalokasikan lebih dari USD10 miliar untuk pemerintahan Netanyahu yang ekstremis sayap kanan untuk melanjutkan pendekatan militernya saat ini,” tegas Sanders dalam pidatonya di Senat pada Senin, mengacu pada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang pasukannya telah membunuh lebih dari 16.000 warga Palestina di Gaza.
“Apa yang dilakukan pemerintahan Netanyahu tidak bermoral, melanggar hukum internasional, dan Amerika Serikat tidak boleh terlibat dalam tindakan tersebut,” ungkap Sanders.
Pasukan Israel mulai membombardir Gaza pada awal Oktober, sebagai tanggapan atas serangan mendadak terhadap negara Yahudi tersebut oleh Hamas.
Tank dan pasukan Israel dikirim ke Gaza tiga pekan kemudian, dan ketika pertempuran kembali berkobar setelah gencatan senjata selama sepekan pada akhir November, lebih dari 16.000 warga Palestina telah terbunuh, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Lebih dari 7.000 orang yang tewas adalah anak-anak, menurut kementerian itu pada Selasa.
Dia beralasan dana tersebut akan membuat Washington terlibat dalam perang “tidak bermoral” Israel di Gaza.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengumumkan pada Senin bahwa dia akan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang pengeluaran sebesar USD106 miliar pada hari Rabu.
Atas permintaan Presiden AS Joe Biden, RUU tersebut mencakup USD10,1 miliar bantuan militer langsung ke Israel, lebih dari USD61 miliar untuk Ukraina, dan USD13,6 untuk perlindungan perbatasan di dalam negeri.
“Saya tidak percaya kita harus mengalokasikan lebih dari USD10 miliar untuk pemerintahan Netanyahu yang ekstremis sayap kanan untuk melanjutkan pendekatan militernya saat ini,” tegas Sanders dalam pidatonya di Senat pada Senin, mengacu pada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang pasukannya telah membunuh lebih dari 16.000 warga Palestina di Gaza.
“Apa yang dilakukan pemerintahan Netanyahu tidak bermoral, melanggar hukum internasional, dan Amerika Serikat tidak boleh terlibat dalam tindakan tersebut,” ungkap Sanders.
Pasukan Israel mulai membombardir Gaza pada awal Oktober, sebagai tanggapan atas serangan mendadak terhadap negara Yahudi tersebut oleh Hamas.
Tank dan pasukan Israel dikirim ke Gaza tiga pekan kemudian, dan ketika pertempuran kembali berkobar setelah gencatan senjata selama sepekan pada akhir November, lebih dari 16.000 warga Palestina telah terbunuh, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Lebih dari 7.000 orang yang tewas adalah anak-anak, menurut kementerian itu pada Selasa.