Gedung Putih: Terlalu Banyak Warga Sipil Tak Bersalah yang Tewas di Gaza
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih mengaku telah melakukan percakapn sehari-hari dengan pemerintah Israel mengenai perlindungan warga sipil di Gaza, Palestina.
Komentar pemerintah Amerika Serikat (AS) itu muncul setelah lebih dari 15.000 warga Palestina tewas sejak pengeboman Israel di Gaza dimulai 7 Oktober dalam perang melawan Hamas.
Menurut otoritas kesehatan di Gaza, sekitar 40 persen dari total korban tewas tersebut adalah anak-anak.
“Terlalu banyak warga sipil tak bersalah yang tewas di Gaza,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, seperti dikutip Sky News, Selasa (5/12/2023).
Dia mengatakan AS mengharapkan Israel untuk menghindari serangan terhadap daerah-daerah yang telah diidentifikasi oleh pemerintah Israel sebagai zona “dilarang menyerang” di Gaza.
"Mereka juga mengindikasikan bahwa ada wilayah di mana akan ada zona 'dilarang menyerang'. Dan di zona tersebut, kami mengharapkan Israel untuk tidak melakukan serangan," kata Sullivan.
Pejabat AS itu juga mengatakan serangan terhadap tiga kapal di Laut Merah akhir pekan lalu merupakan benang merah bagi perdamaian dan stabilitas internasional.
"Washington memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa serangan-serangan ini, meskipun dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman, sepenuhnya dilakukan oleh Iran," ujar Sullivan.
Kantor berita Palestina, WAFA, pada hari Senin melaporkan serangan udara Israel menargetkan dua sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Al-Darraj, Kota Gaza, menewaskan 50 orang dan melukai ratusan lainnya.
Komentar pemerintah Amerika Serikat (AS) itu muncul setelah lebih dari 15.000 warga Palestina tewas sejak pengeboman Israel di Gaza dimulai 7 Oktober dalam perang melawan Hamas.
Menurut otoritas kesehatan di Gaza, sekitar 40 persen dari total korban tewas tersebut adalah anak-anak.
“Terlalu banyak warga sipil tak bersalah yang tewas di Gaza,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, seperti dikutip Sky News, Selasa (5/12/2023).
Dia mengatakan AS mengharapkan Israel untuk menghindari serangan terhadap daerah-daerah yang telah diidentifikasi oleh pemerintah Israel sebagai zona “dilarang menyerang” di Gaza.
"Mereka juga mengindikasikan bahwa ada wilayah di mana akan ada zona 'dilarang menyerang'. Dan di zona tersebut, kami mengharapkan Israel untuk tidak melakukan serangan," kata Sullivan.
Pejabat AS itu juga mengatakan serangan terhadap tiga kapal di Laut Merah akhir pekan lalu merupakan benang merah bagi perdamaian dan stabilitas internasional.
"Washington memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa serangan-serangan ini, meskipun dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman, sepenuhnya dilakukan oleh Iran," ujar Sullivan.
Kantor berita Palestina, WAFA, pada hari Senin melaporkan serangan udara Israel menargetkan dua sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Al-Darraj, Kota Gaza, menewaskan 50 orang dan melukai ratusan lainnya.