Gedung Putih: Terlalu Banyak Warga Sipil Tak Bersalah yang Tewas di Gaza

Selasa, 05 Desember 2023 - 13:21 WIB
loading...
Gedung Putih: Terlalu...
Gedung Putih menyatakan terlalu banyak warga sipil tak bersalah tewas di Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih mengaku telah melakukan percakapn sehari-hari dengan pemerintah Israel mengenai perlindungan warga sipil di Gaza, Palestina.

Komentar pemerintah Amerika Serikat (AS) itu muncul setelah lebih dari 15.000 warga Palestina tewas sejak pengeboman Israel di Gaza dimulai 7 Oktober dalam perang melawan Hamas.

Menurut otoritas kesehatan di Gaza, sekitar 40 persen dari total korban tewas tersebut adalah anak-anak.

“Terlalu banyak warga sipil tak bersalah yang tewas di Gaza,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, seperti dikutip Sky News, Selasa (5/12/2023).



Dia mengatakan AS mengharapkan Israel untuk menghindari serangan terhadap daerah-daerah yang telah diidentifikasi oleh pemerintah Israel sebagai zona “dilarang menyerang” di Gaza.

"Mereka juga mengindikasikan bahwa ada wilayah di mana akan ada zona 'dilarang menyerang'. Dan di zona tersebut, kami mengharapkan Israel untuk tidak melakukan serangan," kata Sullivan.

Pejabat AS itu juga mengatakan serangan terhadap tiga kapal di Laut Merah akhir pekan lalu merupakan benang merah bagi perdamaian dan stabilitas internasional.

"Washington memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa serangan-serangan ini, meskipun dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman, sepenuhnya dilakukan oleh Iran," ujar Sullivan.

Kantor berita Palestina, WAFA, pada hari Senin melaporkan serangan udara Israel menargetkan dua sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Al-Darraj, Kota Gaza, menewaskan 50 orang dan melukai ratusan lainnya.

Jet tempur dan artileri Israel menembaki sekolah Salah Ad-Din, yang dijalankan oleh Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), dan sekolah Martir Assad Saftawi di lingkungan Al-Darraj.

Lusinan jenazah dan korban luka dibawa ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di lingkungan sekitar Al-Zaytoun.

Kru ambulans melaporkan bahwa mereka menghadapi kesulitan luar biasa dalam mencapai kedua sekolah tersebut untuk mengevakuasi jenazah dan korban luka akibat penembakan intensif Israel.

Perang di Gaza pecah 7 Oktober setelah Hamas meluncurkan serangan ke Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya.

Israel kemudian membombardir dan meluncurkan perang darat ke Gaza hingga hari ini. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, 15.899 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.500 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita tewas. Selain itu, 41.136 lainnya luka-luka.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)