Roket Hamas Menghantam Pangkalan Senjata Nuklir Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Hamas menarget pangkalan senjata nuklir Israel pada serangan 7 Oktober lalu ketika Operasi Badai Al-Aqsa. Hal itu merupakan bentuk kesuksesan Hamas yang berambisi menghancurkan Israel.
The New York Times, mengutip para ahli, melaporkan sebuah roket yang ditembakkan oleh Hamas menghantam pangkalan militer Sdot Micha di Israel tengah tempat penyimpanan rudal nuklir.
Roket tersebut tidak mengenai rudal secara langsung, namun memicu api yang menyebar ke fasilitas penyimpanan rudal dan “persenjataan sensitif” lainnya.
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan kepada Times bahwa kemungkinan besar terdapat 25 hingga 50 peluncur rudal Jericho berkemampuan nuklir di pangkalan tersebut.
Israel tidak pernah mengakui kepemilikan senjata nuklirnya, namun pelapor Israel dan pejabat AS telah mengkonfirmasi keberadaan persenjataan negara tersebut.
Baca Juga: Hamas di Lebanon Minta Generasi Muda Palestina Jadi Pejuang Operasi Badai Al-Aqsa
Pada awal November, Menteri Warisan Israel Amihai Eliyahu mengatakan dalam wawancara radio bahwa opsi nuklir akan menjadi “salah satu cara” untuk menangani Gaza.
Laporan ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran mengenai risiko eskalasi regional, seiring upaya Washington dan negara-negara Arab untuk membendung pertempuran di Gaza. Sejak Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza, serangan roket Hamas telah berkurang.
Serangan militer terhadap pangkalan yang berisi senjata nuklir sangat jarang terjadi, mengingat risiko bencana yang dapat ditimbulkannya terhadap warga sipil di kedua pihak yang berkonflik. Menurut database yang disimpan oleh Universitas Maryland, hanya ada lima serangan terhadap pangkalan yang mengandung senjata nuklir dalam sejarah.
Pangkalan Sdot Micha terlihat jelas pada citra satelit yang dapat diakses publik, namun tidak jelas apakah Hamas mengetahui pangkalan militer tersebut kemungkinan berisi senjata nuklir.
Serangan Hamas menyebabkan kebakaran yang memerlukan waktu berjam-jam bagi petugas pemadam kebakaran Israel untuk mengerahkan pesawat untuk memadamkannya. Api mendekat dalam jarak 1.000 kaki dari fasilitas rudal Jericho di mana dokumen pemerintah AS yang tidak diklasifikasikan menyatakan bahwa rudal dilengkapi untuk membawa hulu ledak nuklir.
Israel tidak pernah secara resmi mengakui kepemilikan senjata nuklirnya, namun diyakini secara luas Israel memiliki setidaknya sejumlah rudal nuklir dalam jumlah terbatas, menurut dokumen yang bocor.
The New York Times, mengutip para ahli, melaporkan sebuah roket yang ditembakkan oleh Hamas menghantam pangkalan militer Sdot Micha di Israel tengah tempat penyimpanan rudal nuklir.
Roket tersebut tidak mengenai rudal secara langsung, namun memicu api yang menyebar ke fasilitas penyimpanan rudal dan “persenjataan sensitif” lainnya.
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan kepada Times bahwa kemungkinan besar terdapat 25 hingga 50 peluncur rudal Jericho berkemampuan nuklir di pangkalan tersebut.
Israel tidak pernah mengakui kepemilikan senjata nuklirnya, namun pelapor Israel dan pejabat AS telah mengkonfirmasi keberadaan persenjataan negara tersebut.
Baca Juga: Hamas di Lebanon Minta Generasi Muda Palestina Jadi Pejuang Operasi Badai Al-Aqsa
Pada awal November, Menteri Warisan Israel Amihai Eliyahu mengatakan dalam wawancara radio bahwa opsi nuklir akan menjadi “salah satu cara” untuk menangani Gaza.
Laporan ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran mengenai risiko eskalasi regional, seiring upaya Washington dan negara-negara Arab untuk membendung pertempuran di Gaza. Sejak Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza, serangan roket Hamas telah berkurang.
Serangan militer terhadap pangkalan yang berisi senjata nuklir sangat jarang terjadi, mengingat risiko bencana yang dapat ditimbulkannya terhadap warga sipil di kedua pihak yang berkonflik. Menurut database yang disimpan oleh Universitas Maryland, hanya ada lima serangan terhadap pangkalan yang mengandung senjata nuklir dalam sejarah.
Pangkalan Sdot Micha terlihat jelas pada citra satelit yang dapat diakses publik, namun tidak jelas apakah Hamas mengetahui pangkalan militer tersebut kemungkinan berisi senjata nuklir.
Serangan Hamas menyebabkan kebakaran yang memerlukan waktu berjam-jam bagi petugas pemadam kebakaran Israel untuk mengerahkan pesawat untuk memadamkannya. Api mendekat dalam jarak 1.000 kaki dari fasilitas rudal Jericho di mana dokumen pemerintah AS yang tidak diklasifikasikan menyatakan bahwa rudal dilengkapi untuk membawa hulu ledak nuklir.
Israel tidak pernah secara resmi mengakui kepemilikan senjata nuklirnya, namun diyakini secara luas Israel memiliki setidaknya sejumlah rudal nuklir dalam jumlah terbatas, menurut dokumen yang bocor.
(ahm)