4 Capres Mesir yang Bertarung, Adakah yang Berpihak kepada Hamas?
loading...
A
A
A
KAIRO - Pemilihan presiden Mesir dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 10 Desember mendatang. Pemilu tersebut diikuti empat calon presiden (capres) setelah satu dekade Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi berkuasa melalui kudeta.
El-Sisi yang merupakan mantan menteri pertahanan ini jelas merupakan favorit meskipun ia melihat perekonomian sedang menurun dengan cepat dan menghadapi kritik dari mitra Barat dan kelompok hak asasi manusia atas catatan hak asasi manusianya.
Pada bulan Oktober, el-Sisi mengumumkan pencalonannya setelah konferensi tiga hari bertajuk “Kisah Sebuah Tanah Air” yang memaparkan pencapaiannya selama dua periode terakhir.
Warga Mesir yang tinggal di luar negeri memberikan suara di 121 kedutaan dan konsulat Mesir di seluruh dunia dari tanggal 1 hingga 3 Desember.
Foto/Reuters
Capres petahana, Presiden el-Sisi, mencalonkan diri sebagai kandidat independen meski berjanji pada tahun 2018 bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Ia menjabat sebagai menteri pertahanan Mesir dari tahun 2012 hingga 2013 dan sebagai wakil perdana menteri dari tahun 2013 hingga 2014. Selama dua peran tersebut, ia adalah seorang jenderal di angkatan darat Mesir, dan menjabat sebagai direktur intelijen militer sejak tahun 2010.
El-Sisi mengundurkan diri dari militer pada tahun 2014 untuk mencalonkan diri sebagai presiden, karena ia dilarang melakukannya sebagai anggota angkatan bersenjata.
Dikarenakan memiliki pengalaman militer, dia memiliki jaringan kuat dengan Hamas dan kelompok pejuang Palestina lainnya.
Tiga kandidat berhadapan dengan el-Sisi dalam pemilu kali ini.
Yamama mengatakan dia ingin meningkatkan perekonomian dan pendidikan Mesir serta menjaga sistem hukum dari apa yang dia gambarkan sebagai campur tangan lembaga eksekutif.
Omar adalah ketua Partai Rakyat Republik dan seorang pengusaha kaya yang membawahi sebuah perusahaan pariwisata.
Dia sebelumnya bertugas di pemerintahan sebagai ketua Komite Hubungan Luar Negeri di Senat Mesir.
Omar dianggap sebagai pendukung el-Sisi karena ia tidak pernah berselisih paham dengan presiden di depan umum selama 10 tahun terakhir.
Sebagai anggota gerakan mahasiswa sayap kiri Mesir pada tahun 1970an, Zahran kini berjanji untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh rakyat Mesir jika ia terpilih.
Pria berusia 66 tahun ini juga dianggap dekat dengan el-Sisi dan dinas keamanan.
Dia membantu membentuk kabinet el-Sisi setelah kudeta tahun 2013 terhadap Presiden Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamad Morsi.
El-Sisi yang merupakan mantan menteri pertahanan ini jelas merupakan favorit meskipun ia melihat perekonomian sedang menurun dengan cepat dan menghadapi kritik dari mitra Barat dan kelompok hak asasi manusia atas catatan hak asasi manusianya.
Pada bulan Oktober, el-Sisi mengumumkan pencalonannya setelah konferensi tiga hari bertajuk “Kisah Sebuah Tanah Air” yang memaparkan pencapaiannya selama dua periode terakhir.
Warga Mesir yang tinggal di luar negeri memberikan suara di 121 kedutaan dan konsulat Mesir di seluruh dunia dari tanggal 1 hingga 3 Desember.
Berikut adalah 4 capres yang ikut berkompetisi pada pemilu presiden.
1. Abdel Fattah el-Sisi
Foto/Reuters
Capres petahana, Presiden el-Sisi, mencalonkan diri sebagai kandidat independen meski berjanji pada tahun 2018 bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Ia menjabat sebagai menteri pertahanan Mesir dari tahun 2012 hingga 2013 dan sebagai wakil perdana menteri dari tahun 2013 hingga 2014. Selama dua peran tersebut, ia adalah seorang jenderal di angkatan darat Mesir, dan menjabat sebagai direktur intelijen militer sejak tahun 2010.
El-Sisi mengundurkan diri dari militer pada tahun 2014 untuk mencalonkan diri sebagai presiden, karena ia dilarang melakukannya sebagai anggota angkatan bersenjata.
Dikarenakan memiliki pengalaman militer, dia memiliki jaringan kuat dengan Hamas dan kelompok pejuang Palestina lainnya.
Tiga kandidat berhadapan dengan el-Sisi dalam pemilu kali ini.
2. Abdel Sanad Yamama
Abdel Sanad Yamama memimpin Partai Wafd yang liberal dan mencalonkan diri dengan moto “Selamatkan Mesir” karena, menurutnya, Mesir perlu penyelamatan.Yamama mengatakan dia ingin meningkatkan perekonomian dan pendidikan Mesir serta menjaga sistem hukum dari apa yang dia gambarkan sebagai campur tangan lembaga eksekutif.
3. Hazem Omar
Kandidat kedua adalah Hazem Omar, yang mengumumkan pencalonannya pada bulan Oktober.Omar adalah ketua Partai Rakyat Republik dan seorang pengusaha kaya yang membawahi sebuah perusahaan pariwisata.
Dia sebelumnya bertugas di pemerintahan sebagai ketua Komite Hubungan Luar Negeri di Senat Mesir.
Omar dianggap sebagai pendukung el-Sisi karena ia tidak pernah berselisih paham dengan presiden di depan umum selama 10 tahun terakhir.
4. Farid Zahran
Kandidat terakhir adalah Farid Zahran yang mengetuai Partai Sosial Demokrat Mesir.Sebagai anggota gerakan mahasiswa sayap kiri Mesir pada tahun 1970an, Zahran kini berjanji untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh rakyat Mesir jika ia terpilih.
Pria berusia 66 tahun ini juga dianggap dekat dengan el-Sisi dan dinas keamanan.
Dia membantu membentuk kabinet el-Sisi setelah kudeta tahun 2013 terhadap Presiden Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamad Morsi.
(ahm)