Selain Ledakan Beirut, Ini 5 Ledakan Amonium Nitrat Paling Mematikan

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 06:17 WIB
loading...
A A A
Kembali pada tahun 2004, media berspekulasi bahwa ledakan Ryongchon adalah "plot pembunuhan" yang menargetkan pemimpin negara saat itu Kim Jong-il, yang keretanya seharusnya melewati stasiun pada hari itu.

3. Bencana Kota Texas pada tahun 1947
Kecelakaan industri paling mematikan dalam sejarah AS terjadi di Galveston Bay di Port of Texas City pada 16 April 1947. Itu dimulai setelah seseorang melempar rokok ke atas kapal SS Grandcamp yang terdaftar di Prancis, yang membawa sekitar 2.300 ton amonium nitrat.

Ledakan di Grandcamp memicu reaksi berantai di kapal lain yang berlabuh di pelabuhan dan di kilang minyak terdekat, yang mengakibatkan sedikitnya 581 orang tewas dan sekitar 3.500 terluka.

Ledakan itu juga menghantam dua pesawat di langit dan kemungkinan bisa merobohkan orang di Galveston, 16 kilometer jauhnya.

4. Ledakan Oppau Jerman pada 1921
Pada tanggal 21 September 1921, menara silo yang menyimpan sekitar 450 ton pupuk amonium sulfat dan amonium nitrat meledak di pabrik BASF di Oppau, menewaskan sekitar 500 hingga 600 orang dan melukai sekitar 2.000 lainnya.

Ledakan itu terasa bermil-mil jauhnya, mencapai Frankfurt, dan meninggalkan kawah di lokasi ledakan.

Sebelum ledakan 1921, pabrik telah berhasil menggunakan campuran 50:50 amonium sulfat dan amonium nitrat lebih dari 20.000 kali, tetapi pada hari ledakan, proporsi yang dibutuhkan tampaknya terdistorsi.

5. Ledakan Besar Kent pada 1916
Pada tanggal 2 April 1916, ledakan hebat terjadi di sebuah pabrik di dekat Faversham, Inggris Raya, setelah sebuah toko di dekatnya, dengan 25 ton TNT dan 700 ton amonium nitrat, terbakar dan meledak.

Ledakan tersebut menewaskan 115 orang, semuanya laki-laki dan anak laki-laki yang bekerja hari itu, sedangkan 7 mayat tidak pernah ditemukan.

Ledakan itu bahkan dirasakan di Norwich, sekitar 244 kilometer dari Faversham.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)