Tak Ada Tempat Aman di Gaza, Di Mana Rakyat Palestina Harus Berlindung dari Serangan Zionis?

Sabtu, 02 Desember 2023 - 17:43 WIB
loading...
Tak Ada Tempat Aman...
Tidak ada tempat aman di Gaza dari serangan udara Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Tidak ada tempat yang aman untuk menyelamatkan diri dari serangan udara Israel di Gaza. Itu membuat jutaan rakyat Palestina di Gaza menderita. Tapi, dunia masih diam dan tidak bergerak terlalu banyak untuk menekan Israel.

Jurnalis Palestina Hind Khoudary mengatakan warga sipil di Gaza selatan merasa marah, frustrasi dan takut ketika tentara Israel meminta mereka untuk mengungsi lebih jauh ke selatan menuju Rafah.

Rumah sakit, fasilitas yang dikelola PBB, sekolah dan rumah penuh sesak karena lebih dari satu juta orang pindah ke wilayah selatan sejak perang dimulai.

Khoudary menambahkan bahwa warga sipil tidak dapat kembali ke wilayah utara di mana pertempuran darat dan serangan udara terus berlanjut, namun mereka juga takut untuk pindah ke Rafah yang juga terkena serangan.

“'Ke mana kami harus melarikan diri?' adalah pertanyaan yang mereka ajukan. Ada juga rasa frustrasi yang tinggi setelah tentara Israel menerbitkan peta yang memisahkan jalur tersebut menjadi zona-zona bernomor. Masyarakat tidak tahu bagaimana menghadapinya karena mereka tidak memiliki listrik dan internet,” tambah Khoudary, dilansir Al Jazeera.



Kemudian, Israel saat ini sedang melakukan pengeboman di seluruh Jalur Gaza. Sejak gencatan senjata berakhir, fokusnya adalah di wilayah selatan di mana, pada awal perang ini, Israel memerintahkan warganya untuk mengungsi.

Kebanyakan dari mereka yang dievakuasi dari utara tidak dapat kembali.

Al Jazeera melaporkan telah bertemu dengan orang-orang yang menjadi pengungsi dua hingga tiga kali sejak perang dimulai. Mereka meninggalkan wilayah utara tanpa apa pun dan sekarang mereka berada di selatan dibom.

Tentara Israel mengatakan pihaknya meminta penduduk di lingkungan tertentu di utara Jalur Gaza, termasuk Jabalia, Zeitoun dan Shujayea, untuk mengungsi ke “pusat perlindungan dan sekolah yang diketahui” di distrik timur laut dan barat Kota Gaza.

Bagi penduduk di Jabalia, militer merujuk pada enam angka, masing-masing sesuai dengan “blok”, menurut sistem baru yang mulai digunakan Israel sejak melanjutkan pemboman di daerah kantong tersebut.

Pada hari Jumat, militer menerbitkan peta yang menunjukkan Gaza terbagi menjadi ratusan zona bernomor, meminta warga sipil untuk mengidentifikasi wilayah tempat tinggal mereka sesuai dengan zona yang ditandai pada peta.

Tentara kemudian menjatuhkan selebaran di Gaza selatan dengan kode QR yang seharusnya terhubung ke peta saat dipindai. Tidak jelas bagaimana warga sipil dapat menggunakan sistem ini setelah serangan udara Israel merusak infrastruktur telekomunikasi dan listrik.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1315 seconds (0.1#10.140)