3 Eks Wilayah Jajahan Israel yang Sulit Ditaklukkan Kembali, 2 di Antaranya Berada di Luar Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Ada sejumlah eks wilayah jajahan Israel yang sulit ditaklukkan kembali. Beberapa di antaranya berada di luar Palestina.
Israel mengumumkan kemerdekaan pada 1948. Sejak saat itu, secara perlahan mereka mulai memperluas pengaruh dengan mencaplok sejumlah wilayah Palestina dan negara-negara di sekitarnya.
Melihat ke belakang, ada sejumlah wilayah yang memang jatuh ke Israel. Misalnya seperti Semenanjung Sinai hingga Lebanon Selatan.
Pada perkembangannya, wilayah-wilayah tersebut memang sudah dikembalikan ke masing-masing negara pemilik asalnya. Namun, Israel sendiri tentu bakal kesulitan jika berniat merebut wilayah itu kembali.
Eks Wilayah Jajahan Israel yang Sulit Ditaklukkan Kembali
Jalur Gaza selalu menjadi sasaran serangan Israel ke Palestina. Meski memiliki kendali atas perbatasan hingga wilayah udaranya, namun Israel belum bisa dikatakan menguasai Gaza sepenuhnya.
Hal ini tentu tak terlepas dari keberadaan kelompok pejuang Palestina, khususnya Hamas. Kendati berada dalam kepungan Israel, Hamas sendiri masih bisa terus bertahan dan melawan balik.
Sejarah telah mencatat bahwa Israel sendiri selalu kesulitan ketika ingin menaklukan Gaza. Berbeda dengan wilayah seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang berada dalam kendali penuh, mereka belum bisa menegakkan kekuasaan di Gaza.
Pada riwayatnya, Mesir dan Israel telah terlibat konflik militer dan diplomatik. Beberapa kali, Kairo sendiri bergabung dengan koalisi negara Arab untuk berperang melawan Tel Aviv.
Mengutip laman History, Israel sendiri lebih sering menang dalam peperangan melawan koalisi negara Arab. Pasca Six-Day War 1967, mereka bahkan berhasil menguasai Semenanjung Sinai yang sebelumnya berada dalam kendali Mesir.
Setelah gagal dalam perebutan kembali Semenanjung Sinai, Mesir mencari cara lain dengan diplomasi. Puncaknya, terjadi kesepakatan damai pada 1978 yang membuat Semenanjung Sinai kembali ke Mesir.
Sebagai gantinya, Mesir memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Selain itu, mereka juga terpaksa mengizinkan kapal-kapal Israel untuk melewati Terusan Suez dan Selat Tiran.
Apabila Israel ingin kembali memegang kendali atas Semenanjung Sinai, tampaknya hal ini cukup sulit dilakukan. Selain bisa merusak hubungan diplomatik, aksi tersebut juga bakal membuat mereka terlibat perang lagi dengan Mesir.
Terlebih, Kairo sendiri sudah meningkatkan kekuatan militernya seiring waktu. Saat ini, mereka menjadi salah satu negara dengan militer terkuat di dunia.
Sebagaimana Semenanjung Sinai, Israel juga pernah menduduki Lebanon Selatan. Hal ini terjadi setelah mereka melakukan invasi ke Lebanon pada 1980-an.
Namun, pendudukan tersebut berakhir setelah Israel resmi menarik diri dari Lebanon. Saat ini, kendali atas Lebanon Selatan sudah kembali kepada Lebanon.
Seperti halnya Semenanjung Sinai, Israel juga bakal kesulitan jika mencoba memegang kendali kembali atas Lebanon Selatan. Selain militer Lebanon sendiri, mereka juga akan berhadapan dengan kelompok seperti Hizbullah.
Itulah tiga target wilayah jajahan Israel yang sulit ditaklukkan lagi.
Israel mengumumkan kemerdekaan pada 1948. Sejak saat itu, secara perlahan mereka mulai memperluas pengaruh dengan mencaplok sejumlah wilayah Palestina dan negara-negara di sekitarnya.
Melihat ke belakang, ada sejumlah wilayah yang memang jatuh ke Israel. Misalnya seperti Semenanjung Sinai hingga Lebanon Selatan.
Pada perkembangannya, wilayah-wilayah tersebut memang sudah dikembalikan ke masing-masing negara pemilik asalnya. Namun, Israel sendiri tentu bakal kesulitan jika berniat merebut wilayah itu kembali.
Eks Wilayah Jajahan Israel yang Sulit Ditaklukkan Kembali
1. Jalur Gaza
Jalur Gaza selalu menjadi sasaran serangan Israel ke Palestina. Meski memiliki kendali atas perbatasan hingga wilayah udaranya, namun Israel belum bisa dikatakan menguasai Gaza sepenuhnya.
Hal ini tentu tak terlepas dari keberadaan kelompok pejuang Palestina, khususnya Hamas. Kendati berada dalam kepungan Israel, Hamas sendiri masih bisa terus bertahan dan melawan balik.
Sejarah telah mencatat bahwa Israel sendiri selalu kesulitan ketika ingin menaklukan Gaza. Berbeda dengan wilayah seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang berada dalam kendali penuh, mereka belum bisa menegakkan kekuasaan di Gaza.
2. Semenanjung Sinai
Pada riwayatnya, Mesir dan Israel telah terlibat konflik militer dan diplomatik. Beberapa kali, Kairo sendiri bergabung dengan koalisi negara Arab untuk berperang melawan Tel Aviv.
Mengutip laman History, Israel sendiri lebih sering menang dalam peperangan melawan koalisi negara Arab. Pasca Six-Day War 1967, mereka bahkan berhasil menguasai Semenanjung Sinai yang sebelumnya berada dalam kendali Mesir.
Setelah gagal dalam perebutan kembali Semenanjung Sinai, Mesir mencari cara lain dengan diplomasi. Puncaknya, terjadi kesepakatan damai pada 1978 yang membuat Semenanjung Sinai kembali ke Mesir.
Sebagai gantinya, Mesir memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Selain itu, mereka juga terpaksa mengizinkan kapal-kapal Israel untuk melewati Terusan Suez dan Selat Tiran.
Apabila Israel ingin kembali memegang kendali atas Semenanjung Sinai, tampaknya hal ini cukup sulit dilakukan. Selain bisa merusak hubungan diplomatik, aksi tersebut juga bakal membuat mereka terlibat perang lagi dengan Mesir.
Terlebih, Kairo sendiri sudah meningkatkan kekuatan militernya seiring waktu. Saat ini, mereka menjadi salah satu negara dengan militer terkuat di dunia.
3. Lebanon Selatan
Sebagaimana Semenanjung Sinai, Israel juga pernah menduduki Lebanon Selatan. Hal ini terjadi setelah mereka melakukan invasi ke Lebanon pada 1980-an.
Namun, pendudukan tersebut berakhir setelah Israel resmi menarik diri dari Lebanon. Saat ini, kendali atas Lebanon Selatan sudah kembali kepada Lebanon.
Seperti halnya Semenanjung Sinai, Israel juga bakal kesulitan jika mencoba memegang kendali kembali atas Lebanon Selatan. Selain militer Lebanon sendiri, mereka juga akan berhadapan dengan kelompok seperti Hizbullah.
Itulah tiga target wilayah jajahan Israel yang sulit ditaklukkan lagi.
(sya)