3 Pemimpin Hamas Paling Ditakuti Israel, Zionis Berambisi Menghabisi Mereka

Sabtu, 02 Desember 2023 - 01:53 WIB
loading...
3 Pemimpin Hamas Paling Ditakuti Israel, Zionis Berambisi Menghabisi Mereka
Tiga pemimpin Hamas paling ditakuti publik Israel. Militer Zionis berambisi menghabisi mereka, namun gagal melacak. Foto/BBC
A A A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memasang poster di dinding kantornya di Tel Aviv setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Itu menunjukkan foto ratusan komandan kelompok militan Palestina yang disusun dalam sebuah piramida.

Di bagian bawah adalah komandan lapangan junior Hamas. Di posisi teratas adalah komando tertinggi, termasuk Mohammed Deif—komandan tertinggi sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam—yang dianggap dalang utama serangan bulan lalu.

Poster tersebut telah dicetak ulang berkali-kali setelah Israel menginvasi Gaza sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober—wajah para komandan Hamas yang tewas ditandai dengan sebuah salib.

Namun tiga orang yang masuk dalam daftar target utama Israel belum terlacak, apalagi tersentuh. Ketiganya: Mohammed Deif, wakilnya; Marwan Issa; dan pemimpin operasional Hamas di Gaza; Yahya Sinwar.



Ketiga pemimpin Hamas inilah yang paling ditakuti publik Israel dan militer serta intelijen Zionis berambisi membunuh mereka. Namun ambisi itu jauh dari kata terwujud.

Pertempuran kembali terjadi di Gaza pada hari Jumat setelah gencatan senjata tujuh hari yang ditengahi oleh Qatar gagal diperpanjang.

Reuters berbicara dengan empat sumber di wilayah tersebut—yang akrab dengan pemikiran Israel—yang mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza tidak mungkin berhenti sampai tiga komandan utama Hamas tersebut tewas atau ditangkap.

Kampanye militer selama tujuh minggu telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza, sehingga memicu kemarahan internasional.

Sinwar yang berusia 61 tahun, serta Deif dan Issa, keduanya berusia 58 tahun, membentuk dewan militer rahasia yang beranggotakan tiga orang di Hamas yang merencanakan dan melaksanakan serangan 7 Oktober.

Sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang disandera dalam serangan itu, yang merupakan serangan paling berdarah dalam 75 tahun sejarah Israel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)