Israel Curi Organ Tubuh dari Banyak Jenazah Warga Palestina di Gaza

Jum'at, 01 Desember 2023 - 09:42 WIB
loading...
A A A
Pemeriksaan menyeluruh terhadap mayat-mayat yang ditemukan tidak mungkin dilakukan mengingat intensnya serangan Israel di Gaza, klaim mereka.

Hal ini menyusul komentar pejabat kesehatan Palestina di Gaza bahwa mereka tidak dapat lagi menghitung jumlah korban tewas karena sistem kesehatan di wilayah tersebut telah runtuh.

Israel telah Lama Dituduh Curi Organ Tubuh


Laporan telah beredar dalam beberapa tahun terakhir bahwa Israel secara tidak sah menggunakan mayat warga Palestina.

Dalam bukunya Over Their Dead Bodies, dokter Israel Meira Weiss mengklaim organ diambil dari orang-orang Palestina yang meninggal antara tahun 1996 dan 2002 dan digunakan dalam penelitian medis di universitas-universitas Israel dan ditransplantasikan ke tubuh pasien Israel.

Ajaran Yahudi mengizinkan transplantasi dan pengambilan organ, dan kebutuhan menyelamatkan nyawa adalah hal yang terpenting dibandingkan semua perintah agama lainnya.

Investigasi televisi Israel yang kontroversial pada tahun 2014 mencakup pengakuan dari pejabat tinggi bahwa kulit diambil dari tubuh pekerja Palestina dan Afrika yang tewas untuk merawat warga Israel, seperti tentara yang mengalami luka bakar.

Di dalamnya, direktur Bank Kulit Israel mengungkapkan cadangan “kulit manusia” di negara tersebut mencapai 17 meter persegi – jumlah yang sangat besar dibandingkan dengan populasi Israel.

Israel dianggap sebagai pusat terbesar perdagangan ilegal organ tubuh manusia secara global, menurut investigasi tahun 2008 oleh jaringan CNN Amerika.

Euro-Med Monitor mengklaim, “Israel adalah salah satu pusat perdagangan ilegal organ tubuh manusia terbesar di dunia dengan dalih 'pencegahan keamanan'".

Mereka mendesak rezim kolonial rasis Israel mematuhi “hukum internasional” dan menegaskan kembali “perlunya menghormati dan melindungi jenazah selama konflik bersenjata.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)