Israel Terima Daftar Sandera Kedua yang Akan Dibebaskan Hamas
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel pada Jumat malam waktu setempat mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima daftar sandera kedua yang dijadwalkan akan dibebaskan oleh Hamas pada Sabtu (25/11/2023).
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan daftar tersebut telah ditinjau oleh pihak berwenang dan keluarga para sandera telah diberitahu.
Menurut Channel 12 Israel, 13 sandera akan dibebaskan pada hari Sabtu seperti dilansir dari Anadolu.
Israel dan Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel pada hari Jumat, hari pertama dari jeda kemanusiaan selama empat hari.
Berdasarkan kesepakatan Israel-Hamas, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina pada 7 Oktober.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza setelah serangan itu, menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan daftar tersebut telah ditinjau oleh pihak berwenang dan keluarga para sandera telah diberitahu.
Menurut Channel 12 Israel, 13 sandera akan dibebaskan pada hari Sabtu seperti dilansir dari Anadolu.
Israel dan Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel pada hari Jumat, hari pertama dari jeda kemanusiaan selama empat hari.
Berdasarkan kesepakatan Israel-Hamas, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina pada 7 Oktober.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza setelah serangan itu, menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.