4 Pemicu Kekuasaan Junta Myanmar Terancam, dari Serangan Pemberontak dan Melemahnya Kekuatan Militer

Selasa, 21 November 2023 - 10:34 WIB
loading...
A A A
Namun serangan 1027 telah memberikan dampak buruk bagi militer yang mempunyai perlengkapan lengkap dan memiliki pengalaman puluhan tahun memerangi pemberontakan.

Ada tanda-tanda bahwa hal ini semakin menguatkan oposisi bersenjata, dengan pemberontak menguji kerentanan pasukan keamanan di beberapa wilayah, mengeksploitasi lambatnya respon junta dan kemudahan pasukannya menyerahkan puluhan pos dan mengizinkan senjata ringan, amunisi, senapan mesin dan bahkan kendaraan lapis baja. untuk disita.

Operasi tersebut mendapat dukungan dari seluruh Myanmar dan diawasi secara ketat di media sosial, menantang narasi militer tentang ketidakberdayaannya. Junta yang tertutup tidak punya pilihan selain mengakui bahwa mereka sedang diuji, dengan adanya pengakuan dari presiden yang ditunjuk bahwa negara tersebut berisiko pecah.

4. Junta Terancam Kehilangan Wilayah yang Diduduki Pemberontak

Dengan reputasinya yang dipertaruhkan, junta kemungkinan besar tidak akan mudah menyerah dan akan menghadapi risiko efek domino berupa tantangan terhadap otoritasnya di lebih banyak wilayah di negara yang pemerintahannya sangat tidak populer.

Militer mempunyai daya tembak dan sumber daya yang unggul, termasuk aset udara dan artileri, dan mungkin akan mencoba melakukan tindakan tegas untuk menumpas pemberontakan.

Keputusan besar bagi militer adalah penempatan asetnya dan melakukan serangan udara. Pasukan keamanan sudah terbebani oleh oposisi bersenjata yang luas dan respon yang kuat di satu front dapat mengekspos pihak militer di tempat lain.

Pertempuran yang berkepanjangan akan menguji daya tahan dan persenjataan. Skenario yang mungkin terjadi adalah junta akan kehilangan kendali atas beberapa wilayah perbatasan, meskipun tetap berkuasa secara terpusat. Hal ini akan menguntungkan negara tetangganya, India, Thailand, dan Tiongkok, yang khawatir akan ketidakstabilan dan prospek krisis pengungsi.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)