Serbu Jenin, Pasukan Israel Kepung Rumah Sakit Ibnu Sina
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Setidaknya tiga orang tewas dan sejumlah rumah sakit dikepung.
Serangan yang dilancarkan semalaman dan berlangsung hingga Jumat (17/11/2023) juga menyebabkan sedikitnya 14 orang lainnya terluka, menurut sumber-sumber Palestina. Serangan berakhir setelah beberapa jam.
Serangan pesawat tak berawak di kamp pengungsi Jenin menewaskan sedikitnya tiga orang, kata layanan ambulans Palestina, tetapi tentara Israel mengatakan lima orang tewas. Serangan udara menjadi lebih rutin di Tepi Barat seiring dengan berkecamuknya perang di Gaza.
Menurut laporan kantor berita resmi Palestina, Wafa, layanan darurat dicegah oleh pasukan Israel untuk menjangkau korban cedera, sehingga berpotensi membahayakan nyawa seperti dikutip dari Al Jazeera.
Israel mulai melancarkan serangan pada Kamis sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Setidaknya 80 kendaraan tentara Israel masuk ke kota Jenin, menggerebek rumah-rumah warga Palestina dan menahan beberapa orang. Ada laporan mengenai bentrokan yang disertai kekerasan.
“Puluhan kendaraan lapis baja muncul, termasuk buldoser, merusak mobil, merusak jalan,” lapor jurnali Al Jazeera, Sara Khairat, dari Yerusalem Timur yang diduduki. Penggerebekan berlangsung sekitar delapan jam.
Setidaknya empat rumah sakit dikepung tentara Israel, termasuk Rumah Sakit Ibnu Sina.
“Pasukan Israel muncul di Rumah Sakit Ibnu Sina, salah satu rumah sakit terbesar di Tepi Barat yang diduduki. Mereka muncul dalam penggerebekan dan meminta staf medis untuk mengangkat tangan dan mengevakuasi rumah sakit,” kata Khairat.
Ia menambahkan sejumlah dokter dari rumah sakit menolak untuk mematuhi dan melakukan evakuasi; dua paramedis ditangkap.
“Penting untuk dicatat bahwa hal ini terjadi di kamp pengungsi Jenin di mana bentrokan terjadi hampir setiap hari… Tapi sifat dari serangan khusus ini sungguh luar biasa. Bukan hanya karena rumah sakitnya tetapi juga cara pasukan Israel masuk,” lanjut Khairat.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah terlibat baku tembak dengan pejuang Palestina, yang kemudian menggunakan ambulans untuk melarikan diri menuju Rumah Sakit Ibnu Sina untuk bersembunyi di sana.
"Seorang pejuang Palestina ditangkap di pintu masuk fasilitas medis," klaim tentara Israel.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober, yang telah menewaskan sedikitnya 11.500 orang di Jalur Gaza.
Pasukan Israel menangkap 47 warga Palestina di Tepi Barat semalam, kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan pada hari Jumat. Dua puluh enam penangkapan terjadi di Nelin, sebelah barat Ramallah.
Di sebuah pos pemeriksaan di utara Hebron, terjadi baku tembak antara pejuang Palestina dan pasukan Israel pada hari Jumat, yang menewaskan dua warga Palestina, kata Zein Basravi dari Al Jazeera, melaporkan dari Ramallah.
Pada hari Kamis, tiga warga Palestina ditembak mati oleh tentara Israel setelah melepaskan tembakan di pos pemeriksaan lain di Tepi Barat. Seorang tentara Israel tewas dalam serangan itu, menurut pejabat Israel.
Basravi mengatakan serangan yang menggunakan senjata kecil dan bahan peledak telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya kemarahan atas kematian warga sipil di Gaza dan pendudukan Tepi Barat.
“Ketika Israel terus meningkatkan tekanan, meningkatkan tekanan terhadap komunitas Palestina, masyarakat mulai melakukan perlawanan,” katanya.
Sejak 7 Oktober, 203 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat.
Serangan yang dilancarkan semalaman dan berlangsung hingga Jumat (17/11/2023) juga menyebabkan sedikitnya 14 orang lainnya terluka, menurut sumber-sumber Palestina. Serangan berakhir setelah beberapa jam.
Serangan pesawat tak berawak di kamp pengungsi Jenin menewaskan sedikitnya tiga orang, kata layanan ambulans Palestina, tetapi tentara Israel mengatakan lima orang tewas. Serangan udara menjadi lebih rutin di Tepi Barat seiring dengan berkecamuknya perang di Gaza.
Menurut laporan kantor berita resmi Palestina, Wafa, layanan darurat dicegah oleh pasukan Israel untuk menjangkau korban cedera, sehingga berpotensi membahayakan nyawa seperti dikutip dari Al Jazeera.
Israel mulai melancarkan serangan pada Kamis sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Setidaknya 80 kendaraan tentara Israel masuk ke kota Jenin, menggerebek rumah-rumah warga Palestina dan menahan beberapa orang. Ada laporan mengenai bentrokan yang disertai kekerasan.
“Puluhan kendaraan lapis baja muncul, termasuk buldoser, merusak mobil, merusak jalan,” lapor jurnali Al Jazeera, Sara Khairat, dari Yerusalem Timur yang diduduki. Penggerebekan berlangsung sekitar delapan jam.
Setidaknya empat rumah sakit dikepung tentara Israel, termasuk Rumah Sakit Ibnu Sina.
“Pasukan Israel muncul di Rumah Sakit Ibnu Sina, salah satu rumah sakit terbesar di Tepi Barat yang diduduki. Mereka muncul dalam penggerebekan dan meminta staf medis untuk mengangkat tangan dan mengevakuasi rumah sakit,” kata Khairat.
Ia menambahkan sejumlah dokter dari rumah sakit menolak untuk mematuhi dan melakukan evakuasi; dua paramedis ditangkap.
“Penting untuk dicatat bahwa hal ini terjadi di kamp pengungsi Jenin di mana bentrokan terjadi hampir setiap hari… Tapi sifat dari serangan khusus ini sungguh luar biasa. Bukan hanya karena rumah sakitnya tetapi juga cara pasukan Israel masuk,” lanjut Khairat.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah terlibat baku tembak dengan pejuang Palestina, yang kemudian menggunakan ambulans untuk melarikan diri menuju Rumah Sakit Ibnu Sina untuk bersembunyi di sana.
"Seorang pejuang Palestina ditangkap di pintu masuk fasilitas medis," klaim tentara Israel.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober, yang telah menewaskan sedikitnya 11.500 orang di Jalur Gaza.
Pasukan Israel menangkap 47 warga Palestina di Tepi Barat semalam, kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan pada hari Jumat. Dua puluh enam penangkapan terjadi di Nelin, sebelah barat Ramallah.
Di sebuah pos pemeriksaan di utara Hebron, terjadi baku tembak antara pejuang Palestina dan pasukan Israel pada hari Jumat, yang menewaskan dua warga Palestina, kata Zein Basravi dari Al Jazeera, melaporkan dari Ramallah.
Pada hari Kamis, tiga warga Palestina ditembak mati oleh tentara Israel setelah melepaskan tembakan di pos pemeriksaan lain di Tepi Barat. Seorang tentara Israel tewas dalam serangan itu, menurut pejabat Israel.
Basravi mengatakan serangan yang menggunakan senjata kecil dan bahan peledak telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya kemarahan atas kematian warga sipil di Gaza dan pendudukan Tepi Barat.
“Ketika Israel terus meningkatkan tekanan, meningkatkan tekanan terhadap komunitas Palestina, masyarakat mulai melakukan perlawanan,” katanya.
Sejak 7 Oktober, 203 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat.
(ian)