Menachem Begin, Pentolan Teroris yang Jadi PM Israel

Jum'at, 17 November 2023 - 14:30 WIB
loading...
A A A
Setelah terjun ke politik, Begin menjadi PM keenam Israel. Meski jadi pemimpin negara, jejak-jejak teroris pada Begin tak bisa dihilangkan dan disindir Einstein dalam suratnya.

Sepuluh tahun sebelum Negara Israel mendeklarasikan pendiriannya pada tahun 1948 di atas tanah yang dicuri dari rakyat Palestina, Einstein menggambarkan usulan pembentukan Negara Israel sebagai sesuatu yang bertentangan dengan “sifat esensial Yudaisme".

Setelah melarikan diri dari Jerman pada masa pemerintahan Adolf Hitler dan akhirnya menjadi warga negara AS, Einstein tidak memerlukan pelajaran apa pun tentang seperti apa fasisme.

Salah satu fisikawan terhebat dalam sejarah tersebut, dan didukung oleh beberapa intelektual Yahudi terkenal lainnya, Einstein menemukan kekurangan dan garis kesalahan pada tahun 1946 ketika dia berpidato di depan Komite Penyelidikan Anglo-Amerika mengenai isu Palestina.

Dia tidak mengerti mengapa Negara Israel dibutuhkan. “Saya yakin itu buruk,” katanya.

Dua tahun kemudian, pada tahun 1948, dia dan sejumlah akademisi Yahudi mengirimkan surat kepada New York Times untuk memprotes kunjungan Menachem Begin ke Amerika Serikat.

Dalam surat yang terdokumentasi dengan baik, mereka mengecam Partai Herut pimpinan Begin, dan menyamakannya dengan “partai politik yang organisasi, metode, filosofi politik, dan daya tarik sosialnya sangat mirip dengan partai Nazi dan Fasis.”

Sebagai pemimpin kelompok teroris Irgun, Begin dicari karena melakukan aktivitas teroris terhadap otoritas British Mandate of Palestine (Mandat Inggris atas Palestina).

Bahkan ketika dia menjadi PM Israel (1997-1983), Dia tidak pernah berani mengunjungi Inggris, di mana dia masih masuk dalam daftar orang paling dicari.

Kekerasan yang terjadi menjelang lahirnya Negara Israel-lah yang membuat Einstein muak. Tentu saja hal inilah yang paling terlintas dalam benaknya ketika dia menolak tawaran untuk menjadi presiden Israel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1477 seconds (0.1#10.140)