Giliran PM Kanada Sebut Israel Bunuh Bayi, Netanyahu Naik Pitam

Rabu, 15 November 2023 - 23:21 WIB
loading...
Giliran PM Kanada Sebut Israel Bunuh Bayi, Netanyahu Naik Pitam
PM Kanada Justin Trudeau meminta Israel berhenti membunuh bayi dan perempuan di Jalur Gaza. Foto/CTV
A A A
OTTAWA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menjadi sekutu terbaru Israel yang menyerukan agar negara Zionis itu untuk berhenti membunuh bayi-bayi Palestina. Pernyataan ini pun kembali mendapat tanggapan penuh kemarahan dari PM Israel Benjamin Netanyahu .

Trudeau pada hari Selasa mengatakan bahwa pembunuhan perempuan, anak-anak, bayi di Jalur Gaza yang terkepung harus diakhiri. Netanyahu menolak hal tersebut, dan bersikeras bahwa Hamas bertanggung jawab atas kematian warga sipil ketika pasukan Israel terus menggempur daerah kantong tersebut.

“Saya mendesak pemerintah Israel untuk menahan diri secara maksimal,” kata Trudeau dalam kritiknya yang paling tajam terhadap Israel sejak perang di Gaza pecah lebih dari lima minggu lalu.

“Dunia menyaksikannya, di TV, di media sosial – kami mendengarkan kesaksian para dokter, anggota keluarga, penyintas, anak-anak yang kehilangan orang tuanya," sambungnya.

“Dunia sedang menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi. Hal ini harus dihentikan,” serunya pada konferensi pers di provinsi barat British Columbia seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/11/2023).

Kanada menyatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri melawan Hamas setelah kelompok Palestina menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang.



Namun pihaknya juga menyatakan keprihatinan yang meningkat atas meningkatnya jumlah korban tewas di daerah kantong yang terkepung dan terkepung, di mana lebih dari 11.200 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel sejak konflik dimulai.

“Harga dari keadilan bukanlah penderitaan yang berkelanjutan bagi seluruh warga sipil Palestina,” ucap Trudeau.

“Semua perang memiliki aturan. Semua kehidupan yang tidak bersalah memiliki nilai yang sama. Israel dan Palestina,” ia menambahkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)