Erdogan: Israel adalah Negara Teror Pelaku Kejahatan Perang
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pada Rabu (15/11/2023) bahwa Israel adalah “negara teror” yang melakukan kejahatan perang dan melanggar hukum internasional di Gaza.
Berbicara kepada anggota parlemen di parlemen, Erdogan juga meminta Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mengumumkan apakah Israel memiliki bom nuklir atau tidak.
Sementara itu, Ibu Negara Turki Emine Erdogan pada Rabu akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Istanbul dengan istri para pemimpin untuk mendukung rakyat Palestina, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Emine Erdogan telah berulang kali menekankan perlunya mengurangi hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa di Gaza dan membawa perdamaian di wilayah tersebut.
Dia akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak dengan partisipasi para ibu negara para pemimpin negara.
Para ibu negara akan menyampaikan pesan dari Istanbul kepada dunia di bawah naungan Ibu Negara Turki pada pertemuan yang akan diadakan di Kantor Dolmabahce.
Pasangan dan perwakilan khusus pemimpin negara dari banyak negara, termasuk Qatar, Malaysia dan Uzbekistan, diperkirakan akan bergabung dalam pertemuan puncak tersebut.
Setelah pidato pembukaan Emine, diharapkan setiap ibu negara yang berpartisipasi juga akan menyampaikan pidatonya.
Pertemuan tersebut akan menunjukkan solidaritas yang kuat untuk mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza dan mencari solusi atas krisis tersebut.
Emine pada Selasa, juga bertemu Marieme Faye Sall, Ibu Negara Senagal di Afrika Barat.
“Kami berbagi kesedihan dan keprihatinan yang sama atas tragedi di Gaza,” ungkap Emine Erdogan di X.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Marieme atas solidaritasnya dalam menghentikan serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah secepat mungkin,” papar Emine.
Ketika serangan Israel di Jalur Gaza mendekati hari ke-40, sebanyak 11.180 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7.700 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 28.200 orang lainnya terluka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.
Ribuan bangunan termasuk rumah sakit, masjid dan gereja juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong sejak bulan lalu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200 orang, menurut angka resmi.
Berbicara kepada anggota parlemen di parlemen, Erdogan juga meminta Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mengumumkan apakah Israel memiliki bom nuklir atau tidak.
Sementara itu, Ibu Negara Turki Emine Erdogan pada Rabu akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Istanbul dengan istri para pemimpin untuk mendukung rakyat Palestina, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Emine Erdogan telah berulang kali menekankan perlunya mengurangi hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa di Gaza dan membawa perdamaian di wilayah tersebut.
Dia akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak dengan partisipasi para ibu negara para pemimpin negara.
Para ibu negara akan menyampaikan pesan dari Istanbul kepada dunia di bawah naungan Ibu Negara Turki pada pertemuan yang akan diadakan di Kantor Dolmabahce.
Pasangan dan perwakilan khusus pemimpin negara dari banyak negara, termasuk Qatar, Malaysia dan Uzbekistan, diperkirakan akan bergabung dalam pertemuan puncak tersebut.
Setelah pidato pembukaan Emine, diharapkan setiap ibu negara yang berpartisipasi juga akan menyampaikan pidatonya.
Pertemuan tersebut akan menunjukkan solidaritas yang kuat untuk mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza dan mencari solusi atas krisis tersebut.
Emine pada Selasa, juga bertemu Marieme Faye Sall, Ibu Negara Senagal di Afrika Barat.
“Kami berbagi kesedihan dan keprihatinan yang sama atas tragedi di Gaza,” ungkap Emine Erdogan di X.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Marieme atas solidaritasnya dalam menghentikan serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah secepat mungkin,” papar Emine.
Ketika serangan Israel di Jalur Gaza mendekati hari ke-40, sebanyak 11.180 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7.700 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 28.200 orang lainnya terluka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.
Ribuan bangunan termasuk rumah sakit, masjid dan gereja juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong sejak bulan lalu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200 orang, menurut angka resmi.
(sya)