3 Tanda Kehancuran Israel yang Sudah Muncul Saat Ini, Nomor 1 Timbulkan Perpecahan

Rabu, 15 November 2023 - 16:15 WIB
loading...
3 Tanda Kehancuran Israel yang Sudah Muncul Saat Ini, Nomor 1 Timbulkan Perpecahan
Tentara Israel berjalan melewati reruntuhan, di tengah invasi darat yang sedang berlangsung terhadap kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. Foto/REUTERS/Ronen Zvulun
A A A
TEL AVIV - Sebagai negara yang mempunyai konflik perang berkepanjangan, Israel menjadi negara yang diprediksi berada di ambang kehancuran. Hal ini disebabkan oleh lawan perangnya dan kecaman dari berbagai negara di dunia.

Selain itu, Israel juga menghadapi krisis politik dalam negeri, yang membuatnya sulit untuk membentuk pemerintahan yang stabil dan efektif.

Israel juga mengalami isolasi internasional, karena banyak negara yang mengecam kebijakan-kebijakan Israel terhadap Palestina, seperti penjajahan, penggusuran, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Berbagai krisis yang melanda negara ini, baik dari dalam maupun dari luar, menunjukkan Israel tidak akan bertahan lama. Berikut adalah tiga tanda kehancuran Israel yang sudah muncul saat ini:

Tiga Tanda Kehancuran Israel yang Sudah Muncul Saat Ini

1. Krisis Politik dan Hukum


Israel telah mengalami empat kali pemilihan umum dalam dua tahun terakhir, namun tidak ada pemerintahan yang stabil dan efektif yang terbentuk.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang sedang menghadapi tuduhan korupsi, berusaha melemahkan lembaga peradilan dan mengubah undang-undang dasar agar dapat mempertahankan kekuasaannya.

Rencana ini menimbulkan protes besar-besaran dari rakyat Israel, yang khawatir akan terjadinya penurunan norma demokrasi dan hukum. Dilansir dari NBC News, Menteri Pertahanan Yoav Gallant bahkan mengatakan rencana Netanyahu mengancam keamanan nasional Israel, karena dapat merusak moral militer dan menyebabkan perpecahan sosial.

2. Konflik dengan Palestina dan Negara-negara Tetangga


Israel juga menghadapi ancaman keamanan dari Palestina dan kelompok-kelompok militan yang didukung oleh Iran, seperti Hamas dan Hizbullah.

Dalam kurun waktu seminggu, Israel telah bertukar tembakan dengan Palestina dan kelompok-kelompok tersebut di Tepi Barat yang diduduki, Jalur Gaza, Lebanon, dan Suriah.

Kekerasan ini dipicu oleh ketegangan yang meningkat di Yerusalem, di mana Israel berusaha menggusur warga Palestina dari rumah-rumah mereka dan menghalangi mereka untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Israel juga menghadapi kritik internasional karena menindak keras para demonstran Palestina dengan kekerasan yang berlebihan. Akibat tindakannya itu telah menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya.

3. Ketergantungan pada Amerika Serikat


Israel sangat bergantung pada dukungan politik, militer, dan ekonomi dari Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utamanya. Kerjasama politik dua negara ini telah berlangsung lama dan masih berjalan hingga sekarang.

Namun, hubungan antara kedua negara ini tidak selalu harmonis, terutama di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, yang memiliki pandangan yang berbeda dengan Netanyahu tentang isu-isu seperti perjanjian nuklir Iran, solusi dua negara, dan hak asasi manusia.

Selain itu, Israel juga menghadapi tantangan dari perubahan demografi dan opini publik di Amerika Serikat, di mana semakin banyak orang, terutama generasi muda dan minoritas, yang bersimpati dengan Palestina dan menentang kebijakan Israel.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)