Sikap Acuh Suu Kyi Bikin Kecewa Penyidik HAM PBB

Jum'at, 27 Oktober 2017 - 05:15 WIB
Sikap Acuh Suu Kyi Bikin...
Sikap Acuh Suu Kyi Bikin Kecewa Penyidik HAM PBB
A A A
NEW YORK - Penyidik PBB atas pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar mengungkapkan kekecewaannya terhadap tanggapan pemimpin negara itu, Aung San Suu Kyi, terkait krisis Rohingya. Ia menilai Suu Kyi bersikap tidak acuh atas kekerasan yang berkecamuk terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Komentar oleh penyidik, Yanghee Lee dari Korea Selatan (Korsel), menggarisbawahi frustrasi sunia internasional mengenai perilaku Aung San Suu Kyi mengenai penganiayaan terhadap Rohingya. Lee adalah seorang ahli hak anak terkemuka yang ditunjuk untuk jabatan penyidik hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2014

Lee mengatakan ada begitu banyak kebencian dan permusuhan terhadap Rohingya di Myanmar yang sedikit sekali yang berani menentangnya. Laporan pembunuhan, pemerkosaan, desa-desa yang terbakar dan pemindahan paksa tidak mendapat liputan di media berita Myanmar.

"Ini benar-benar membuat bingung semua orang, dan telah benar-benar membuatku bingung, tentang posisi tak beralasan Daw Aung dalam masalah ini," kata Lee seperti dikutip dari New York Times, Jumat (27/10/2017).

"Dia tidak pernah menyadari bahwa ada orang seperti itu yang disebut Rohingya - itu adalah titik awal. Aku sangat kecewa," sambung Lee.

"Jika pemimpin Myanmar menjangkau orang-orang dan berkata, 'Hei, mari kita tunjukkan beberapa kemanusiaan,' Saya pikir orang akan mengikutinya. Dia dipuja oleh publik," lanjut Lee.

Lee berbicara sehari setelah dia menyampaikan sebuah kritik tajam mengenai situasi hak asasi manusia Myanmar ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lee mengatakan bahwa dia sangat terkejut dengan suasana anti-Rohingya di negara ini.

"Sayangnya, tampaknya ada sedikit simpati, apalagi empati, untuk orang Rohingya di Myanmar," katanya.

"Selama beberapa dekade, ini telah dibudidayakan di benak rakyat Myanmar bahwa orang Rohingya tidak menjadi penduduk asli negara tersebut dan oleh karena itu tidak memiliki hak apa pun yang dapat mereka klaim," ungkapnya.

Tidak ada tanggapan segera atas komentar Lee dari misi diplomatik Myanmar di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pejabat Myanmar sebelumnya membantah tuduhan pembersihan etnis dan telah menegaskan bahwa penggambaran luar krisis tersebut terdistorsi atau dibuat oleh simpatisan pro-Rohingya. Mereka juga secara tajam membatasi akses ke Negara Bagian Rakhine.
(ian)
Berita Terkait
PBB Khawatir Nasib Rohingya...
PBB Khawatir Nasib Rohingya di Myanmar Kian Terpuruk setelah Kudeta
Sebut Tentaranya Diancam,...
Sebut Tentaranya Diancam, Myanmar Bantah Pengakuan Kekejaman Rohingya
Pengakuan Tentara Myanmar...
Pengakuan Tentara Myanmar Soal Pembantaian Rohingya: Bunuh Mereka Semua
Pendekatan Rasional...
Pendekatan Rasional terhadap Krisis Rohingya
Agama Warga Negara Bagian...
Agama Warga Negara Bagian Rakhine Myanmar dan Persentasenya
1.600 Rohingya Dipindah...
1.600 Rohingya Dipindah ke Pulau Terpencil, Ada yang Mengaku Dipaksa
Berita Terkini
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
53 menit yang lalu
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
2 jam yang lalu
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
3 jam yang lalu
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
6 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
7 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
9 jam yang lalu
Infografis
Tarif Trump Bikin Harta...
Tarif Trump Bikin Harta Orang Terkaya Dunia Susut Rp3.400 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved