Hizbullah Bakal Ikut Terjun Perang Hamas-Israel Jika...

Selasa, 14 November 2023 - 22:50 WIB
loading...
Hizbullah Bakal Ikut...
Hamas ungkap kondisi Hizbullah ikut campur perang dengan Israel di Jalur Gaza. Foto/Ilustrasi
A A A
JALUR GAZA - Hizbullah hanya akan meningkatkan keterlibatannya dalam konflik antara Israel dan Hamas jika faksi Palestina itu benar-benar tersingkir dari Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan juru bicara senior Hamas.

Berbicara pada hari Senin, perwakilan Hamas di Beirut, Ahmed Abdul Hadi, mengatakan kelompok militan sekutunya belum siap untuk berperang, dan hanya akan meningkatkan operasi melawan Israel jika Hamas kalah total.

“Sekarang bukan waktunya,” kata Hadi seperti dikutip NBC News.

“Garis merah bagi Hizbullah adalah penghancuran total perlawanan di Gaza,” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Selasa (14/11/2023).



Meskipun pasukan Israel telah beberapa kali saling baku tembak dengan pejuang Hizbullah di perbatasan dengan Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, orang kedua di komando kelompok tersebut, Naim Qassem, mengatakan bahwa bentrokan tersebut hanya demi mengurangi tekanan terhadap Gaza.

Pejabat senior lainnya menolak untuk mengatakan apa yang menjadi ‘garis merah’ Hizbullah untuk keterlibatan lebih lanjut, dan menyatakan bahwa tanggapan mereka akan bergantung pada tindakan Israel.

Namun, saat berbicara pada hari Sabtu, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kelompok tersebut meningkatkan aktivitasnya, dengan mengatakan telah terjadi “peningkatan” dalam operasi di sepanjang garis depan mereka dengan Israel.

“Ada peningkatan kuantitatif dalam jumlah operasi, ukuran dan jumlah target, serta peningkatan jenis senjata,” kata Nasrallah, demikian menurut Reuters.

Militer Israel telah memperingatkan bahwa Hizbullah akan membuat “kesalahan besar” jika mereka meningkatkan serangan terhadap pasukan Zionis, dan mengklaim telah membunuh hampir 80 pejuang kelompok tersebut dalam bentrokan baru-baru ini.



Selama kunjungan dengan pasukan Israel pada akhir pekan, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyatakan bahwa Hizbullah menyeret Lebanon ke dalam perang yang mungkin terjadi.

“Jika mereka melakukan kesalahan seperti ini, pihak yang akan menanggung akibatnya adalah warga negara Lebanon. Apa yang kami lakukan di Gaza, kami tahu bagaimana melakukannya di Beirut,” ia menambahkan.

Konflik terbaru di Gaza meletus setelah serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober, dengan Israel melancarkan serangan udara balasan selama berminggu-minggu dan terus meningkatkan serangan darat di daerah kantong Palestina. Sekitar 1.200 orang telah terbunuh di Israel, dan lebih dari 11.000 di Gaza, menurut pejabat setempat.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam dua perang besar dan serangkaian perang kecil sejak tahun 1980an. Pasukan Israel terpaksa mundur dari Lebanon setelah konflik tahun 2006. Kelompok ini mempunyai kehadiran yang cukup besar di Lebanon selatan, dan secara berkala bentrok dengan pasukan Israel yang berpatroli di perbatasan.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)