Hamas Hancurkan 160 Target Militer Israel: Kami Mengerikan bagi Pasukan Paling Kuat
loading...
A
A
A
GAZA - Kelompok Hamas Palestina, melalui sayap militernya; Brigade Izz ad-Din al-Qassam, mengumumkan bahwa pasukannya telah menghancurkan lebih dari 160 target militer Israel di Gaza.
Itu termasuk lebih dari 25 kendaraan dalam 48 jam terakhir.
Juru bicara Brigade al-Qassam Abu Ubaida mengakui bahwa kekuatan dalam perang saat ini memang tidak seimbang.
“Konfrontasi ini tidak seimbang, namun hal ini menakutkan dan mengerikan [bagi] pasukan paling kuat di kawasan ini,” kata Ubaida, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (12/11/2023).
Sementara itu, Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat, termasuk dari sekutu utamanya; Amerika Serikat, untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina di Gaza.
Tekanan muncul ketika jumlah korban tewas meningkat dan pertempuran semakin intensif antara pasukan Israel dan Hamas di dekat dan sekitar rumah sakit.
Seruan global agar Israel menahan diri meningkat ketika jumlah warga Palestina yang terbunuh meningkat di atas 11.000 orang dalam pengeboman Israel selama lima minggu.
Serangan brutal Israel ini sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Dalam komentar terkuatnya hingga saat ini mengenai penderitaan warga sipil yang terjebak dalam baku tembak di Gaza, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke India pada hari Jumat: “Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh; terlalu banyak yang menderita selama beberapa minggu terakhir ini.”
Itu termasuk lebih dari 25 kendaraan dalam 48 jam terakhir.
Juru bicara Brigade al-Qassam Abu Ubaida mengakui bahwa kekuatan dalam perang saat ini memang tidak seimbang.
“Konfrontasi ini tidak seimbang, namun hal ini menakutkan dan mengerikan [bagi] pasukan paling kuat di kawasan ini,” kata Ubaida, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (12/11/2023).
Sementara itu, Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat, termasuk dari sekutu utamanya; Amerika Serikat, untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina di Gaza.
Tekanan muncul ketika jumlah korban tewas meningkat dan pertempuran semakin intensif antara pasukan Israel dan Hamas di dekat dan sekitar rumah sakit.
Seruan global agar Israel menahan diri meningkat ketika jumlah warga Palestina yang terbunuh meningkat di atas 11.000 orang dalam pengeboman Israel selama lima minggu.
Serangan brutal Israel ini sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Dalam komentar terkuatnya hingga saat ini mengenai penderitaan warga sipil yang terjebak dalam baku tembak di Gaza, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke India pada hari Jumat: “Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh; terlalu banyak yang menderita selama beberapa minggu terakhir ini.”
(mas)