Israel Serang dan Kepung RS Al-Shifa Gaza, 15.000 Pasien dan Pengungsi Terancam Tewas

Sabtu, 11 November 2023 - 17:46 WIB
loading...
Israel Serang dan Kepung RS Al-Shifa Gaza, 15.000 Pasien dan Pengungsi Terancam Tewas
Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di Rumah Sakit Al Shifa, Kota Gaza, 8 November 2023. Foto/REUTERS/Doaa Rouqa
A A A
GAZA - Pasukan Israel terus menyerang dan mengepung Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Aksi brutal Israel mengabaikan nyawa sekitar 15.000 pasien Palestina dan warga sipil yang berlindung di dalamnya.

Menurut pejabat kesehatan pada Sabtu (11/11/2023), jet tempur dan tank Israel terus menembaki area di luar rumah sakit dari sekitar jam 9 malam waktu setempat pada Jumat hingga Sabtu pagi.

“Serangan-serangan tersebut belum berhenti untuk sesaat,” ungkap Abu Mouth, jurnalis yang melaporkan dari dalam rumah sakit, mengatakan kepada Middle East Eye.

“Beberapa bagian dan halaman kompleks medis, yang terbesar di Gaza itu terkena dampak langsung dan menyebabkan kebakaran di dalam kompleks tersebut,” ujar Abu Mouth.

Departemen perawatan intensif dan pediatrik telah berhenti bekerja, menurut Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina

“Kami terkepung di dalam kompleks medis Al-Shifa,” ungkap Qudra. “Kami dapat mengatakan kompleks medis Al-Shifa telah berhenti berfungsi dan tidak berfungsi lagi.”

Sekitar pukul 6 pagi waktu setempat (4 pagi GMT), listrik padam total di rumah sakit, sehingga pasien yang menggunakan alat bantu hidup berisiko tinggi meninggal setiap saat.



Juga tidak ada air, tidak ada makanan dan internet di dalam rumah sakit.

“Kami mencoba segala cara untuk menghidupkan kembali generator, tetapi tidak berhasil,” ungkap Abu Mouth kepada MEE.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan satu bayi prematur yang ditempatkan di inkubator telah meninggal.

“Sebanyak 39 bayi lainnya menghadapi nasib yang sama dalam beberapa jam mendatang jika aliran listrik tidak segera pulih,” ungkap peringatan dokter di rumah sakit itu.

Kurangnya tenaga juga mempengaruhi puluhan pasien yang membutuhkan alat bantu hidup. Setidaknya satu orang telah meninggal karena ventilator berhenti bekerja.

“Ribuan orang terjebak di dalam kompleks, termasuk pasien, staf medis, petugas pertolongan pertama dan personel pertahanan sipil,” papar Muhammad Abu Salima, direktur rumah sakit Al-Shifa, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Kita hanya beberapa jam lagi menuju kematian, dan dunia menyaksikan kita mati, namun kita bukanlah angka,” tegas Abu Salima.

Sementara itu, penembak jitu Israel dan drone bersenjata telah menargetkan siapa pun yang bergerak di antara gedung-gedung rumah sakit yang berbeda.

Abu Mouth mengatakan kepada MEE bahwa seorang wanita berusia 26 tahun mencoba meninggalkan rumah sakit di tengah pengepungan dan menjadi sasaran penembak jitu Israel.

“Kami benar-benar terkepung dan pemboman hebat masih berlangsung,” papar Abu Mouth.

“Ada kepanikan dan ketakutan di antara orang-orang yang terluka, sakit, dan terlantar di dalam rumah sakit. Mereka menyerang di mana-mana dan kami tidak bisa keluar karena penembak jitu ditempatkan di sekitar rumah sakit,” ungkap dia.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)