Kisah Bocah Gaza Menanti Hari Ulang Tahun Tewas Dibom Israel: 'Kareem, Rayakanlah di Surga'
loading...
A
A
A
GAZA - Sejak dimulainya agresi brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, dengan jumlah korban tewas melebihi 10.000 jiwa, keluarga warga Palestina yang tewas menyimpan kenangan indah bersama orang-orang yang mereka cintai.
Muhammad Abu Shamlah kehilangan banyak anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di lingkungan mereka di kamp pengungsi Al-Bureij di jantung Jalur Gaza bulan lalu.
“Setelah serangan udara yang menghantam rumah dan blok pemukiman kami pada Rabu malam, kami kehilangan orang tua saya, saudara laki-laki saya—yang sangat saya senangi—Aiman, Isma'il, Ahmad, Ibrahim, istri mereka, dan sebagian besar anak-anak mereka, selain putra tercinta saya Kareem, dan anak Muhammad Wisam Ziyada, serta saudara perempuan istri saya,” kata Abu Shamlah kepada The Palestine Chronicle,Kamis (9/11/2023).
“Saya, istri saya, dan putra saya Sameer selamat dari pemusnahan Israel, bersama saudara laki-laki saya Hussain dan putranya Sameer, dan putrinya Asma, serta Muhammad, putra Aiman, Salma, putri Isma'il, dan istri saudara laki-laki saya Ahmad, dan keluarga istri saya yang berada di apartemen saya pada saat serangan udara terjadi.”
Pada kesempatan ulang tahun yang kesembilan putranya; Kareem, yang jatuh pada tanggal 5 November 2023, Abu Shamlah berkomentar; ”Tanggal 5 November adalah ulang tahun Kareem yang kesembilan. Ya Tuhan, betapa dia sangat menantikan hari ini selama lebih dari tiga bulan, menghitung setiap hari, memperkirakan berapa lama lagi sampai hari ulang tahunnya. Semua sepupu dan bibinya sudah membuat rencana untuk pesta yang akan dia adakan.”
“Hanya dua jam sebelum Kareem dibunuh, saat kami sedang makan siang, dia mengatakan kepada saya bahwa hanya tinggal 10 hari lagi menuju hari ulang tahunnya,” kenangnya.
“Yang menenangkan hati kami, Kareem, adalah kamu bersama Tuhan kami sekarang, bersama kakekmu Sameer, nenek tersayang, pamanmu Aiman dan anak-anaknya Sameer, Yamen, Mira, Aboud dan banyak lainnya.”
“Kareem, rayakan ulang tahun bersama di surga, dan bergembiralah. Ambil hadiah dan mainan sebanyak yang kamu mau, mainkan biliar dan PlayStation sesuka kamu. Aku tidak akan mengomelimu kali ini. Sekarang waktunya tidur,” imbuh Abu Shamlah.
“Kareem, saudaramu Sameer mengirimkan salam dan bertanya tentangmu sepanjang waktu. Ibumu berbicara dengan fotomu setiap malam. Datanglah kepada kami dalam mimpi kami sebentar, tapi jangan terlalu lama, agar kakekmu Sameer tidak mengkhawatirkanmu. Semoga Tuhan memudahkanmu, cahaya kami. Selamat ulang tahun sayangku,” tutupnya,
Tanggal 4 November menandai hari ulang tahun Mahmoud Aldahdouh, putra jurnalis Al-Jazeera; Wael Aldahdouh. Mahmoud terbunuh, bersama ibu, saudara perempuannya dan puluhan orang lainnya, dalam serangan udara Israel terhadap rumah kerabat mereka di kamp pengungsi Nuseirat.
Wael Aldahdouh menulis di halaman Facebook-nya, “Mahmoud mencintai kehidupan, dan dia selalu penuh energi dan vitalitas. Pada setiap kesempatan, Mahmoud adalah kesempatan itu sendiri.”
“Dulu Mahmoud sangat menantikan hari ulang tahun ayah, ibu, saudara laki-lakinya, dan saudara perempuannya untuk merayakan dan menebar kegembiraan di rumah. Hari ini adalah hari ulang tahun Mahmoud. Semoga Tuhan mengampuni jiwamu, jiwa dari jiwa-jiwa. Selamat ulang tahun,” imbuh Wael.
Ketika agresi Israel terhadap Gaza terus berlanjut, masyarakat di Jalur Gaza hidup dengan kenangan akan mereka yang terbunuh, di tengah kepedihan karena kehilangan dan kepergian, serta momen-momen kegembiraan dan perayaan yang jarang terjadi.
Muhammad Abu Shamlah kehilangan banyak anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di lingkungan mereka di kamp pengungsi Al-Bureij di jantung Jalur Gaza bulan lalu.
“Setelah serangan udara yang menghantam rumah dan blok pemukiman kami pada Rabu malam, kami kehilangan orang tua saya, saudara laki-laki saya—yang sangat saya senangi—Aiman, Isma'il, Ahmad, Ibrahim, istri mereka, dan sebagian besar anak-anak mereka, selain putra tercinta saya Kareem, dan anak Muhammad Wisam Ziyada, serta saudara perempuan istri saya,” kata Abu Shamlah kepada The Palestine Chronicle,Kamis (9/11/2023).
“Saya, istri saya, dan putra saya Sameer selamat dari pemusnahan Israel, bersama saudara laki-laki saya Hussain dan putranya Sameer, dan putrinya Asma, serta Muhammad, putra Aiman, Salma, putri Isma'il, dan istri saudara laki-laki saya Ahmad, dan keluarga istri saya yang berada di apartemen saya pada saat serangan udara terjadi.”
Pada kesempatan ulang tahun yang kesembilan putranya; Kareem, yang jatuh pada tanggal 5 November 2023, Abu Shamlah berkomentar; ”Tanggal 5 November adalah ulang tahun Kareem yang kesembilan. Ya Tuhan, betapa dia sangat menantikan hari ini selama lebih dari tiga bulan, menghitung setiap hari, memperkirakan berapa lama lagi sampai hari ulang tahunnya. Semua sepupu dan bibinya sudah membuat rencana untuk pesta yang akan dia adakan.”
“Hanya dua jam sebelum Kareem dibunuh, saat kami sedang makan siang, dia mengatakan kepada saya bahwa hanya tinggal 10 hari lagi menuju hari ulang tahunnya,” kenangnya.
“Yang menenangkan hati kami, Kareem, adalah kamu bersama Tuhan kami sekarang, bersama kakekmu Sameer, nenek tersayang, pamanmu Aiman dan anak-anaknya Sameer, Yamen, Mira, Aboud dan banyak lainnya.”
“Kareem, rayakan ulang tahun bersama di surga, dan bergembiralah. Ambil hadiah dan mainan sebanyak yang kamu mau, mainkan biliar dan PlayStation sesuka kamu. Aku tidak akan mengomelimu kali ini. Sekarang waktunya tidur,” imbuh Abu Shamlah.
“Kareem, saudaramu Sameer mengirimkan salam dan bertanya tentangmu sepanjang waktu. Ibumu berbicara dengan fotomu setiap malam. Datanglah kepada kami dalam mimpi kami sebentar, tapi jangan terlalu lama, agar kakekmu Sameer tidak mengkhawatirkanmu. Semoga Tuhan memudahkanmu, cahaya kami. Selamat ulang tahun sayangku,” tutupnya,
Tanggal 4 November menandai hari ulang tahun Mahmoud Aldahdouh, putra jurnalis Al-Jazeera; Wael Aldahdouh. Mahmoud terbunuh, bersama ibu, saudara perempuannya dan puluhan orang lainnya, dalam serangan udara Israel terhadap rumah kerabat mereka di kamp pengungsi Nuseirat.
Wael Aldahdouh menulis di halaman Facebook-nya, “Mahmoud mencintai kehidupan, dan dia selalu penuh energi dan vitalitas. Pada setiap kesempatan, Mahmoud adalah kesempatan itu sendiri.”
“Dulu Mahmoud sangat menantikan hari ulang tahun ayah, ibu, saudara laki-lakinya, dan saudara perempuannya untuk merayakan dan menebar kegembiraan di rumah. Hari ini adalah hari ulang tahun Mahmoud. Semoga Tuhan mengampuni jiwamu, jiwa dari jiwa-jiwa. Selamat ulang tahun,” imbuh Wael.
Ketika agresi Israel terhadap Gaza terus berlanjut, masyarakat di Jalur Gaza hidup dengan kenangan akan mereka yang terbunuh, di tengah kepedihan karena kehilangan dan kepergian, serta momen-momen kegembiraan dan perayaan yang jarang terjadi.
(mas)