Kritis, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam 24 Jam
loading...
A
A
A
GAZA - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza utara akan berhenti berfungsi karena bahan bakar untuk generator akan habis dalam waktu 24 jam. Direkturnya, Atef al-Kahlout, pada Rabu (8/11/2023), memperingatkan kondisi kritis tersebut.
“Generator akan kehabisan bahan bakar dalam 24 jam,” kata al-Kahlout dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan generator utama di rumah sakit tersebut sudah mati.
“Jika rumah sakit tidak mendapat pasokan bahan bakar dalam 24 jam ke depan, operasinya akan terhenti total,” lanjut al-Kahlout.
Dia meminta PBB, WHO, dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk turun tangan guna mengamankan jalur yang aman bagi warga Palestina yang terluka ke Jalur Gaza selatan untuk diangkut ke Mesir guna mendapatkan perawatan.
Israel menolak pengiriman bahan bakar apa pun ke Jalur Gaza sampai ratusan sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 wanita, telah terbunuh sejak saat itu. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.
“Generator akan kehabisan bahan bakar dalam 24 jam,” kata al-Kahlout dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan generator utama di rumah sakit tersebut sudah mati.
“Jika rumah sakit tidak mendapat pasokan bahan bakar dalam 24 jam ke depan, operasinya akan terhenti total,” lanjut al-Kahlout.
Dia meminta PBB, WHO, dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk turun tangan guna mengamankan jalur yang aman bagi warga Palestina yang terluka ke Jalur Gaza selatan untuk diangkut ke Mesir guna mendapatkan perawatan.
Israel menolak pengiriman bahan bakar apa pun ke Jalur Gaza sampai ratusan sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 wanita, telah terbunuh sejak saat itu. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.
(mas)